Dalam kehidupan berbangsa yang plural dan majemuk, persaudaraan menjadi fondasi penting dalam menjaga keharmonisan. Islam memperkenalkan konsep ukhuwah atau persaudaraan sebagai nilai luhur yang tak sekadar berkaitan dengan agama, tetapi juga mencakup dimensi kebangsaan dan kemanusiaan. Salah satunya adalah ukhuwah wathaniyah.
Salah satu bentuk ukhuwah yang perlu dipahami dalam konteks bernegara adalah Ukhuwah Wathaniyah adalah persaudaraan sebangsa dan setanah air. Konsep ini menegaskan bahwa perbedaan keyakinan, budaya, atau suku bukanlah penghalang untuk bersatu dalam bingkai nasionalisme.
Secara etimologis, kata wathan berarti tanah air. Maka, ukhuwah wathaniyah mencerminkan persaudaraan dalam konteks kebangsaan—persaudaraan yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah kelahiran dan rasa tanggung jawab bersama atas nasib bangsa.
Dalam Islam, persatuan bukan hanya ajaran moral, tetapi juga perintah agama. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hujurat ayat 13, “Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.”
Ayat ini memperkuat pemahaman bahwa perbedaan merupakan takdir Ilahi yang seharusnya membawa kita pada saling pengertian, bukan permusuhan. Dalam konteks inilah ukhuwah wathaniyah menjadi jembatan bagi masyarakat untuk menjalin kehidupan yang damai dan produktif.
Dikutip dari berbagai sumber, Senin (02/06/2025) ukhuwah wathaniyah tidak berarti mengabaikan identitas agama, melainkan mengajarkan bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dirawat.
Rasulullah SAW sendiri telah mencontohkan ini melalui Piagam Madinah yang menjadi tonggak perdamaian antarkelompok di Madinah.
Piagam tersebut memuat kesepakatan antar berbagai suku dan agama untuk hidup berdampingan dalam satu komunitas politik yang adil. Setiap kelompok memiliki hak, kewajiban, dan perlindungan hukum yang sama. Ini adalah wujud konkret ukhuwah wathaniyah yang relevan hingga kini.
Dalam konteks Indonesia, semangat ukhuwah wathaniyah tercermin dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika.” Meski berbeda-beda dalam suku, agama, dan adat istiadat, kita tetap satu dalam wadah negara kesatuan.
Tantangan terhadap ukhuwah wathaniyah memang nyata. Polarisasi politik, intoleransi, dan ujaran kebencian bisa menjadi ancaman serius bagi keutuhan bangsa. Oleh karena itu, membangun kesadaran akan pentingnya ukhuwah wathaniyah menjadi tugas bersama.
Menurut cendekiawan Muslim M. Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Qur’an, perbedaan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Dalam QS. Al-Maidah ayat 48, Allah berfirman, “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja)… Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.”
Ayat ini menegaskan bahwa justru di tengah perbedaan itulah manusia diuji untuk berbuat baik. Maka, ukhuwah wathaniyah bukan sekadar ajakan normatif, melainkan amanat ilahi yang harus diwujudkan melalui tindakan nyata.
Mewujudkan ukhuwah wathaniyah dapat dilakukan melalui saling menghormati, membangun dialog, serta bergotong royong dalam menghadapi masalah sosial. Setiap elemen bangsa harus merasa memiliki satu tujuan yang sama: menjaga dan memajukan Indonesia.
Pendidikan karakter, pemahaman lintas budaya, serta ruang diskusi yang terbuka sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan di tengah generasi muda. Tanpa pemahaman ini, ukhuwah wathaniyah akan rapuh diterpa dinamika zaman.
Menjaga ukhuwah wathaniyah bukan berarti menyingkirkan perbedaan, tetapi mengelolanya dengan bijak demi kebaikan bersama. Dalam kehidupan yang serba cepat dan digital ini, empati dan toleransi harus terus ditumbuhkan.
Ukhuwah wathaniyah mengajarkan bahwa cinta terhadap tanah air harus melahirkan sikap peduli terhadap sesama warga negara, apapun latar belakang mereka. Tidak ada tempat bagi kebencian, karena kebangsaan adalah rumah besar bagi semua.
Di saat masyarakat mampu memaknai ukhuwah wathaniyah secara utuh, maka ancaman perpecahan dapat diminimalisir. Kita pun akan lebih siap menghadapi tantangan global dengan solidaritas dan semangat gotong royong.
Akhirnya, ukhuwah wathaniyah adalah cerminan kedewasaan dalam berbangsa. Ia menjembatani keyakinan dengan kemanusiaan, dan menyatukan perbedaan dalam cinta yang sama kepada tanah air. Sebuah nilai luhur yang tak lekang oleh waktu.