Serbaneka KTT G7 di Kanada: Perdebatan Panas hingga Ketidakhadiran Prabowo

coba di sini HTML nya

Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok Tujuh disingkat KTT G7 mengusung agenda utama pada isu ekonomi global dan ketahanan energi. Meskipun awalnya dijadwalkan dimulai pada Minggu, pertemuan tersebut dipangkas menjadi dua hari dan secara resmi dimulai di Kananaskis, Alberta, Kanada pada Senin, 16 Juni 2025.

Agenda pada Senin, 16 Juli 2025 ialah sesi diskusi selama 90 menit antar pemimpin G7 terkait kondisi ekonomi dunia, serta jamuan makan siang yang membahas keamanan energi bersama para pemimpin negara undangan.

G7 sendiri adalah kelompok informal yang beranggotakan tujuh negara ekonomi maju, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa sebagai partisipan tetap.

Terjadi Perdebatan Panas di Hari Pertama

Dikutip dari Antara, Selasa waktu setempat, 17 Juni 2025, pada hari pertama KTT G7, perbedaan pandangan di antara para pemimpin dunia langsung mencuat. Berdasarkan laporan CNN, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan enggan menandatangani pernyataan bersama yang menyerukan penurunan ketegangan antara Israel dan Iran.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga berharap dapat menggalang kesepahaman di antara para pemimpin G7 terkait kondisi di Timur Tengah.

Penolakan Trump terhadap pernyataan bersama tersebut memicu ketegangan dengan para pemimpin lain, meskipun seorang pejabat senior Kanada menyebutkan bahwa upaya untuk membangun konsensus masih terus dilakukan oleh para pemimpin Eropa.

Di sisi lain, isu perdagangan menjadi sorotan utama dalam dialog dengan Trump, dan para pengamat menantikan apakah ia akan melunak dalam kebijakannya. Saat ditanya usai pertemuannya dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengenai hambatan dalam kesepakatan dagang dan keamanan, Trump menjawab bahwa perbedaannya terletak pada pandangan yang tidak sejalan.

“Saya memiliki pendekatan tarif, sedangkan Mark memegang pandangan berbeda. Kita lihat saja apakah hari ini kita bisa mencapai kesepakatan. Saya rasa ide Mark lebih kompleks namun sangat baik. Kami akan meninjau keduanya dan menentukan langkah ke depan,” ujar Trump.

Trump juga mengungkapkan bahwa pengeluaran Rusia dari Kelompok Delapan (G8) menjadi kesalahan besar dan menjadikan kelompok tersebut hanya G7. Ia menambahkan bahwa perang di Ukraina mungkin tidak akan terjadi jika Rusia tetap menjadi bagian dari forum tersebut.

Desak AS Hentikan Perang Dagang

Para pemimpin dunia mendorong Presiden Amerika Serikat agar mengakhiri kebijakan perang dagangnya, karena dianggap membahayakan kestabilan ekonomi global. Menurut laporan CNA, meskipun Kanada selaku tuan rumah berusaha meredam ketegangan dengan Trump dan perhatian juga tertuju pada situasi di Timur Tengah, para pemimpin tetap mendesak agar Trump segera mencabut tarif impor tinggi yang telah diterapkan pada berbagai negara, paling cepat bulan depan.

Saat ini, sebagian besar anggota G7 telah dikenai tarif dasar sebesar 10 persen oleh AS, dengan negara-negara Eropa dan Jepang juga turut dibebani pungutan tambahan terhadap produk mobil, baja, dan aluminium.

Pertemuan tersebut dimanfaatkan oleh para pemimpin G7 untuk berdialog langsung dengan Trump, menyampaikan keprihatinan mereka, dan mendorong tercapainya kesepakatan guna menghindari pemberlakuan tarif yang lebih memberatkan dari Amerika Serikat. Salah satu sumber yang hadir dalam pertemuan itu menyebut bahwa Presiden Prancis secara khusus meminta Trump untuk menghentikan konflik perdagangan secara permanen.

Trump Minta Iran Tak Boleh Punya Senjata Nuklir

Donald Trump menyatakan bahwa telah terjadi kemajuan dalam mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, meskipun Iran sendiri secara konsisten menegaskan bahwa mereka tidak berniat untuk memproduksi senjata tersebut.

“Saya ingin memastikan Iran tidak memiliki senjata nuklir, dan menurut saya, kami sedang berada di jalur yang benar untuk mencapai hal itu,” ujar Trump setelah mengadakan pertemuan tertutup dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, di sela-sela pelaksanaan KTT G7 di Kanada.

Trump menambahkan bahwa Iran tampaknya sudah mulai bersedia untuk berunding. “Mereka ingin mencapai kesepakatan, dan setelah saya menyelesaikan urusan di sini, kami akan mengambil langkah selanjutnya. Tapi untuk saat ini, saya masih harus menyelesaikan sejumlah hal. Saya punya banyak komitmen,” ucapnya.

Trump Meninggalkan KTT G7

Donald Trump secara mendadak mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 lebih awal, tepatnya pada Senin malam, 16 Juni 2025. Ia kembali ke Washington tak lama setelah mengunggah pesan bernada ancaman di media sosial, yang tampaknya menyiratkan kemungkinan meningkatnya konflik bersenjata antara Israel dan Iran.

Sebelum berangkat menuju bandara, Trump sempat berfoto bersama para pemimpin dunia dalam sesi “foto keluarga” G7. Kepada para jurnalis, ia menyatakan bahwa situasi di Timur Tengah membuatnya tidak memiliki banyak pilihan.

“Saya harus segera kembali,” ujar Trump, sembari menekankan bahwa keputusannya untuk pergi lebih awal tidak berkaitan langsung dengan jalannya pertemuan puncak.

Prabowo Diundang tapi Tidak Hadir, Sebab…

Perdana Menteri Kanada Mark Carney secara resmi mengundang Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri KTT G7 tahun 2025. Undangan tersebut disampaikan dalam bentuk surat resmi dan juga melalui percakapan telepon pada Jumat, 6 Juni 2025. “Selain undangan resmi tertulis, Perdana Menteri Kanada Yang Mulia Mark Carney juga menyampaikan langsung undangan kepada Presiden Prabowo melalui sambungan telepon kemarin,” ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam pernyataan resminya pada Sabtu, 7 Juni 2025.

Namun Presiden Prabowo mengonfirmasi tidak akan menghadiri KTT G7. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, menyatakan bahwa ketidakhadiran Presiden Prabowo tidak berkaitan dengan keberpihakan terhadap blok negara tertentu. Dalam keterangan di Kantor PCO, Jakarta, Senin, Hasan menjelaskan bahwa alasan utama ketidakhadiran tersebut adalah karena adanya tumpang tindih jadwal dengan undangan strategis lain yang telah lebih dahulu dikonfirmasi, termasuk kunjungan kenegaraan ke Rusia dan Singapura yang berlangsung pada 16–20 Juni 2025.

“Presiden menerima banyak undangan kehormatan dari berbagai negara. Namun, beberapa agenda memiliki waktu yang bersamaan dan lokasi yang berjauhan, seperti Kanada, Rusia, dan Singapura. Pemerintah tentu sangat menghargai semua undangan tersebut,” jelasnya.

Hasan juga menambahkan bahwa undangan ke berbagai forum internasional seperti St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) di Rusia dan pertemuan tahunan dengan Singapura telah diterima jauh sebelum undangan dari G7, yang baru sampai pada awal Juni. Ia menekankan bahwa kehadiran Presiden Prabowo di SPIEF merupakan bentuk penghormatan atas undangan Rusia yang telah dirancang sejak Maret atau April 2025, dan Presiden dijadwalkan menyampaikan pidato penting dalam forum tersebut.

Pemimpin G7 Disambut Demo

Ratusan warga menggelar unjuk rasa di pusat Kota Calgary pada Minggu, 15 Juni 2025, bertepatan dengan kedatangan para pemimpin KTT G7. Aksi demonstrasi ini bertujuan menarik perhatian para pemimpin G7 terhadap berbagai isu, salah satunya kekhawatiran atas ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang disebut-sebut ingin mencaplok Kanada.

“Kami memang bukan ahli soal G7, tapi kami ingin menyuarakan bahwa Kanada bukan untuk dijual. Trump mengincar air dan sumber daya kami,” ujar Mary Oxendale Spensley, warga Calgary.

Trish Clark, yang menyebut dirinya sebagai “nenek pemarah dari Calgary,” menambahkan, “Kami adalah negara berdaulat, sama seperti negara lainnya. Kami mencintai tanah air kami dan ingin mempertahankan kedaulatan itu.”

Tartous2day.news

Tartous2Day News adalah portal berita lokal yang menyediakan informasi terkini tentang kota Tartous dan sekitarnya. Temukan berita, acara, serta ulasan tentang tempat wisata dan kuliner di daerah tersebut.

2025 Anak Bantuan Dedi Mulyadi Depok DPR Emas Gadget GRIB Haji Harga Idul Adha Indonesia Israel Jakarta Jawa Barat Jokowi Kambing Kasus Kebakaran Kejagung Kesehatan Korupsi KPK Kurban Masyarakat Militer Negara Ormas Papua PDIP Pemerintah Pendidikan Polisi Politik Prabowo Presiden Raja Ampat Sapi Siswa Tersangka Tips TNI Umroh Viral