Sepekan Jelang Idul Adha, Wakil Wali Kota Tangsel Pastikan 4.330 Hewan Kurban Bebas PMK

coba di sini HTML nya

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten memperkat pengawasan terhadap hewan kurban Idul Adha di seluruh wilayahnya. Hal ini dilakukan jelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha yang akan jatuh pada 10 Zulhijah 1446 H atau Jumat, 6 Juni 2025 mendatang. 

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan langsung melakukan inspeksi ke peternakan dan lapak penjualan hewan kurban yang ada di sejumlah lokasi. Salah satunya di lapak atau kandang Peternak Lembu Tangsel Pak Edi di kawasan BRIN Puspitek, Kecamatan Setu, Tangsel.

“Kami memastikan seluruh hewan kurban yang dijual dan didistribusikan di Kota Tangsel dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat,” ujar Pilar, Minggu (1/6/2025).

Menurutnya, pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh oleh dokter hewan dari dinas terkait, mulai dari pengecekan umur dan fisik, kondisi gigi, hingga pengecekan organ dalam setelah proses penyembelihan.

Hal ini dilakukan agar masyarakat yang menerima daging kurban mendapat produk yang layak konsumsi.

“Pemeriksaan dilakukan sejak sebelum pemotongan hingga pasca penyembelihan, sehingga aman dan kualitasnya terjaga sampai ke masyarakat penerima,” katanya.

Berdasarkan hasil inspeksi yang dilakukan dari 53 lapak penjualan dengan 4.330 hewan kurban yang tersebar di seluruh wilayah Kota Tangsel, dinyatakan aman dan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Tangsel mencatat lebih dari 3.000 ekor hewan kurban siap didistribusikan dari 50 lebih titik lapak dan peternakan di Tangsel.

Sementara itu, peningkatan jumlah hewan kurban tahun ini mencapai sekitar 20 persen dibanding tahun lalu.

Sementara itu, di sebuah kandang di kawasan Neroktog, Kota Tangerang, seekor sapi simmental berbobot lebih dari satu ton tengah menikmati perawatan khusus. Namanya Parjo, sapi dengan bobot 1,15 ton yang dmenjadi hewan kurban pilihan Presiden Prabowo Subianto untuk Idul Adha 2025.

Dengan tubuh menjulang setinggi 1,58 meter, panjang 2,3 meter dan berat mencapai 1,15 ton, sapi berusia 3,5 tahun ini adalah hasil kerja keras Saripudin, peternak muda asal Neroktog, yang di mana beberapa tahun terakhir bisa mengembangkan usaha peternakannya.

Tak tanggung-tanggung, untuk mendapatkan sapi ini, kocek yang dikeluarkan mencapai kurang lebih Rp120 juta.

“Alhamdulillah, saya tahun ini mendapatkan kepercayaan mengirimkan dua sapi untuk kurban presiden, sapi terbesar ada yang namanya Parjo ini. Saya dapatkan dulu dari Banyuwangi, Jawa Timur. Kelihatan potensinya luar biasa meski masih kecil, jadi saya beli dan dirawat sekitar dua tahun sampai hasilnya sebesar ini,” kata Saripudin, di Tangerang, Rabu (28/5/2025).

Bagi Saripudin, terpilihnya Parjo sebagai sapi kurban Presiden Prabowo bukan hanya sebuah kebanggaan tersendiri, tapi juga menjadi pelecut semangatnya untuk terus mengembangkan hewan peternakan yang lebih baik lagi ke depannya.

Saripudin pun menegaskan, sapi tersebut tengah menjalani perawatan untuk menjaga kondisi kesehatan fisik agar terbebas dari ancaman penyakit di tengah musim pancaroba yang belum selesai.

Nantinya, sapi tersebut akan dikirimkan langsung ke Kantor Gubernur Banten untuk dikurbankan atas nama kepresidenan dalam perayaan Hari Raya Idul Adha mendatang.

“Sapinya sendiri sekarang masih dalam proses perawatan khusus, biasanya kami kasih makan dengan konsentrat maupun vitamin berkali-kali lipat dari sapi biasa yang ada di peternakan ini,” kata dia.