Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno alias Si Doel mengapresiasi penyelenggaraan Jakarta International Marathon (JAKIM) 2025 yang berhasil melibatkan 31 ribu peserta dari dalam dan luar negeri. Dia berharap, tahun depan bisa mencapai angka 50 ribu peserta.
“Ini Alhamdulillah ya luar biasa ya. Terasa sekali bulan Juni ini ya dalam rangka ulang tahun Jakarta kegiatannya padat sekali. Nah ini kalau pun dikatakan ditutup tanggal hari ini adalah kegiatan yang terakhir untuk menjelang Juni ini, ini luar biasa sampai 31 ribu yang ikut marathon, ini enggak pernah terjadi,” tutur Doel di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (29/6/2025).
“Maka tadi saya bilang sama teman-teman, tahun depan harus 50 ribu. Nah kalau sudah 50 ribu ini kita mengalahkan marathon yang pernah ada di Indonesia yang sudah ambil sekian puluh tahun,” sambungnya.
Menurut Doel, ramainya partisipan JAKIM 2025 menandakan olahraga di Jakarta telah menjadi semakin semarak dan digemari. Terbukti dengan ragam kegiatan yang menjadi pilihan utama.
“Nah ini harusnya masyarakat Jakarta semakin sehat. Jadi sebagai wakil dari pemerintah provinsi sangat-sangat berterima kasih pada BTN yang telah membuat kegiatan ini, dan tentu ini meningkatkan juga apa namanya kebersamaan masyarakat yang ada di Jakarta,” jelas dia.
Doel menyatakan, Pemprov Jakarta sangat mendukung berbagai acara kegiatan olahraga, termasuk lari maraton. Hal itu menjadi salah satu langkah daerah menuju kota global, dengan ragam momen internasional.
“Selama ini maraton ada tapi mungkin hanya skup-skup lokal kan. Sekarang ini yang saya tahu dari beberapa negara sahabat ikut. Bahkan ada satu komunitas yang mereka tinggal di sekitar Malaysia, karena dia tahu kegiatan maraton di Asia begitu banyak,” ungkapnya.
“Itu menandakan bahwa olahraga maraton ini menjadi satu pilihan utama. Bukan menjadi lahan pekerjaan tapi itu menjadi profesi yang menarik,” sambung dia.
Terlebih, acara besar seperti JAKIM 2025 sangat berdampak pada UMKM setempat. Mereka bersemangat membuka stand hingga menjajakan dagangan sejak dini hari, demi menjadi bagian dari kemeriahan acara.
“Sebetulnya ada kegiatan yang mungkin di tahun depan kita akan bikin kejuaraan marching band dunia, kemudian tahun 2027 kita akan mengadakan kerja sama dengan UNESCO untuk mengadakan festival rakyat yang dibilang folklore. Nah itu mungkin 82 negara. Nah itulah, ini sebetulnya pelatihan kita untuk menuju kegiatan yang jauh lebih besar,” Doel menandaskan.