Presiden Prabowo Subianto menargetkan sebanyak 82,9 anak-anak hingga ibu hamil sudah menikmati program makan bergizi gratis setiap hari pada November 2025. Dia mengatakan penerima manfaat program MBG yakni, anak-anak hingga ibu hamil sudah mencapai 3 juta orang per 2 Mei 2025.
“Dan dilaporkan kepada saya mungkin bulan depan akan sampai 4 juta dan seterusnya. Sasaran kita November 2025 ini akan mencapai seluruh 82,9 penerima manfaat anak-anak dan ibu-ibu hamil akan menerima makan bergizi tiap hari,” jelas Prabowo saat menghadiri peringatan Hari Pendidikan Nasional di SDN Cimahpar 5 Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat, 2 Mei 2025.
Menurut dia, program MBG dapat mendorong perekonomian nasional. Sebab, uang yang beredar di masyarakat naik hingga 500 kali lipat, dimana belum ada negara yang mengalami hal ini.
“Ini juga akan mendorong roda ekonomi karena dana yang beredar di desa-desa kecamatan dan Kabupaten akan naik 4 kali 5 kali lipat,” ujarnya.
“Peningkatan 400 persen, 500 persen mungkin belum pernah terjadi di negara manapun dalam waktu-waktu belakangan ini. Ini adalah hal yang penuh dengan cita-cita,” sambung Prabowo.
Dia menuturkan merealisasikan program MBG membutuhkan tekad dan keberanian. Prabowo akan membuktikkan ke dunia bahwa pemerintahannya mampu melaksanakan program-program besar dan merubah nasib Indonesia menjadi lebih baik.
“Kita tidak mau melaksanakan hal-hal yang biasa. Kita tidak mau meneruskan bisnis as usual, kita tidak mau melaksanakan dengan semangat ‘kumaha engke’. Semangat kita harus ‘engke kumaha’,” tutur Prabowo.
BGN Turun Tangan Telusuri Insiden Keracunan MBG di Jabar
Badan Gizi Nasional (BGN) berduka atas insiden dugaan keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa sejumlah siswa di wilayah Bandung dan Tasikmalaya.
Salah satu kejadian terbaru dilaporkan terjadi di lingkungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya, pada Kamis (1/5/2025). Kepala BGN, Dadan Hindayana, memastikan turun tangan dan menyelidiki penyebabnya.
“Menyikapi munculnya kasus serupa di beberapa wilayah, kami menegaskan komitmen BGN untuk mengusut secara tuntas penyebabnya dan melakukan evaluasi menyeluruh guna mencegah terulangnya kejadian serupa,” ujar Dadan dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (3/5/2025).
Dadan menekankan, pentingnya kolaborasi lintas pihak termasuk satuan pendidikan, ahli gizi, penyedia bahan pangan, serta institusi pengawasan mutu untuk memastikan bahwa seluruh proses penyediaan MBG, mulai dari pemilihan bahan hingga distribusi, memenuhi standar keamanan dan kelayakan konsumsi.
Sementara itu, Michael Julius Tobing, Kepala SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya mengaku semua prosedur penanganan bahan pangan telah dilakukan dengan teliti sebelum pengolahan.
“Setiap komponen menu seperti tahu, ayam, beras, sayur, dan kentang diperiksa kualitasnya secara menyeluruh sebelum diolah,” ujarnya.