Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing, pada Rabu, (3/9/2025). Pertemuan berlangsung hangat usai menghadiri perayaan 80 tahun kemenangan perang perlawanan rakyat Tiongkok di Tiananmen Square.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan apresiasi atas undangan Presiden Xi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (SCO) di Tianjin serta perayaan di Beijing. Dia meminta maaf karena berhalangan hadir di KTT SCO pada 31 Agustus-1 September 2025.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Prabowo juga menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan kepada dirinya dan delegasi Indonesia sejak tiba di Beijing. Dia turut menyinggung pertemuan terakhirnya dengan Presiden Xi pada kunjungan kenegaraan ke Beijing bulan November 2024.
Prabowo menilai bahwa pertemuan tersebut menjadi tonggak penting dalam hubungan strategis kedua negara.
Seiring peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara, Prabowo pun menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk memperdalam kemitraan strategis dengan Tiongkok. Komitmen ini diyakini dapat membawa hubungan kedua negara pada tingkatan yang lebih erat pada sejumlah bidang.
Pada pertemuan tersebut, Prabowo bersama Presiden Xi juga membahas proyek giant sea wall atau tanggul laut raksasa yang direncanakan membentang di pesisir utara atau pantura Jawa.
Pertemuan bilateral di Beijing ini juga mencerminkan kesamaan pandangan kedua negara dalam menjaga stabilitas kawasan dan memperkuat kerja sama internasional.
Pertemuan bilateral ini menjadi penutup rangkaian kunjungan kerja Prabowo di China, sekaligus penguat fondasi hubungan persahabatan yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Beijing, China, Selasa (2/9/2025), untuk memenuhi undangan dari Presiden China Xi Jinping. Sebelum meninggalkan Tanah Air, Prabowo telah menerima laporan bahwa situasi dalam negeri sudah pulih seperti biasa, usai aksi demo berujung ricuh.
“Satu hari ini beliau (Prabowo) juga memonitor seluruh keadaan dan mendapatkan laporan dari seluruh jajaran terkait bahwa kehidupan masyarakat telah berangsur pulih seperti sedia kala,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dalam keterangannya di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/9/2025).
Untuk itulah, Prabowo memutuskan untuk melakukan kunjungan ke China. Hal ini juga dilakukan Prabowo untuk menjaga hubungan baik dengan pemerintah China.
“Oleh karena itulah, demi menjaga hubungan dengan pemerintah Tiongkok bapak presiden memutuskan untuk beliau berangkat malam ini,” ujarnya.
Adapun kunjungan Prabowo ke China sebetulnya dijadwalkan mulai 31 Agustus 2025 dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO).
Namun karena adanya aksi demo di berbagai daerah, Prabowo menunda keberangkatannya ke China agar dapat fokus menyelesaikan dinamika di dalam negeri.
“Sesungguhnya undangan tersebut mengharapkan kehadiran Bapak Presiden Prabowo dari tanggal 31. Namun karena adanya dinamika di dalam negeri, maka kemudian Bapak Presiden Prabowo memutuskan untuk menunda keberangkatan,” tutur Prasetyo.
Dia mengungkapkan pemerintah China pun menyampaikan permintaan khusus agar Prabowo setidaknya dapat hadir dalam acara peringatan 80 tahun sekaligus parade militer yang digelar di Beijing. Parade militer sendiri akan diselenggarakan pada Rabu, 3 September 2025.
Kunjungan Prabowo di China tak berlangsung lama. Prabowo diagendakan kembali ke Indonesia pada Rabu, 3 September 2025 malam, usai menghadiri parade militer peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis.
“Keesokan malam beliau sudah akan kembali ke Tanah Air,” ucap Prasetyo.