Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Longsor Maut Tambang Gunung Kuda Cirebon

coba di sini HTML nya

Polisi resmi menetapkan dua tersangka dalam kasus longsor maut tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat, yang terjadi pada Jumat 30 Mei 2025 lalu.

Kapolresta Cirebon Kombes Sumarni menyampaikan, penetapan tersangka itu berdasarkan hasil dari pemeriksaan para saksi yang telah dilakukan.

“Kita mintai pertanggungjawaban terhadap dua pihak yang kini ditetapkan sebagai tersangka, yaitu pemilik Koperasi Pesantren (Kopontren) Al-Azariyah dan kepala teknik tambang,” tutur Sumarni kepada wartawan, dikutip Minggu (1/6/2025).

Para tersangka adalah Abdul Karim (AK) selaku Ketua Kepontren Al Azhariyah dan Ade Rahman (AR) selaku KTT Kepontren Al Azhariyah. Mereka dinilai tidak memperhatikan keselamatan para pekerja dan lalai dalam melakukan SOP penambangan.

Atas kelalaian tersebut, keduanya dikenakan Pasal UU Keselamatan Kerja, UU Ketenagakerjaan, UU Minerba, dan Pasal 359 KUHP.

“Dipastikan ditemukan pelanggaran unsur pidana,” kata Kapolresta Cirebon. 

Sebelumnya, tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali menemukan dan mengevakuasi 3 jenazah korban longsor yang terjadi di kawasan tambang galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (31/5/2025).

“Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia yang tercatat hingga pukul 17.45 WIB hari ini menjadi 17 jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip Sabtu (31/5/2025).

Pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan pada Sabtu pukul 16.36 WIB berhasil mengevakuasi tiga korban, dari 11 orang yang dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Adapun identitasnya adalah sebagai berikut:

  1. Sakira Bin Jumair (40th) asal Desa Cikeusal, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon;
  2. Sanadi Bin Darya (45th) asal Desa Cikeusal, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon; dan
  3. Sunadi (31th) asal Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 17 korban meninggal dunia. Selain itu, juga tercatat ada 4 unit alat berat ekskavator dan 7 unit mobil truk turut tertimbun longsor.

Operasi pencarian dan penyelamatan korban masih menjadi prioritas penanganan darurat. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan warga menghentikan operasi pencarian pada Sabtu pada pukul 17.45 WIB, dan akan dilanjutkan pada Minggu (1/6/2025).

Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh instansi terkait, hingga dua hari ke depan untuk wilayah Kabupaten Cirebon kondisi cuaca terpantau cerah berawan.

Berkenaan dengan hal ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Terutama bagi para Tim SAR gabungan yang sedang melakukan operasi pencarian dan pertolongan untuk tetap memprioritaskan keselamatan mengingat masih berpotensi terjadinya bencana susulan.

Sementara itu, bagi warga yang tinggal di dekat lereng tebing dan pinggir sungai, diimbau memantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah dan debit air di sekitar aliran sungai. Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih.

Tartous2day.news

Tartous2Day News adalah portal berita lokal yang menyediakan informasi terkini tentang kota Tartous dan sekitarnya. Temukan berita, acara, serta ulasan tentang tempat wisata dan kuliner di daerah tersebut.

2025 Anak Bantuan China Dedi Mulyadi Depok DPR Emas Gadget GRIB Haji Idul Adha Ijazah Indonesia Jakarta Jawa Barat Jokowi Kambing Kasus Kesehatan Korupsi KPK Kurban Masyarakat Militer Negara Ormas Papua PDIP Pemerintah Pendidikan Pengadilan Polisi Politik Prabowo Premanisme Presiden Raja Ampat Sapi Siswa Tersangka Tips TNI Umroh Viral