Pernyataan Gubernur Jakarta Pramono Anung Terkait Kebakaran Kapuk Muara

coba di sini HTML nya

Gubernur Jakarta Pramono Anung angkat bicara terkait kebakaran yang terjadi di kawasan Jalan Kapuk Raya Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Dia bahkan meninjau langsung lokasi kebakaran Kapuk Muara.

Pada insiden yang terjadi Jumat 6 Juni 2025, ratusan rumah semi permanen hangus terbakar dan sekitar ribuan jiwa mengungsi imbas kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk tersebut.

Melihat situasi tersebut, Pramono merasa prihatin. Sebab, api yang diduga berasal dari salah satu bangunan semi-permanen tersebut bisa menghanguskan nyaris 500 bangunan di sekitarnya.”Sekarang ini kurang lebih ada 800 kepala keluarga dan 3.200 jiwa, di mana sekitar 1.900 telah berada di tempat pengungsian ini. Saya sudah berkoordinasi dari kemarin dengan Bapak Wali Kota Jakarta Utara untuk ditangani maksimal. Maka pada hari ini seluruh kepala dinas, seluruh dinas yang ada di balai kota, all out turun tangan!,” kata Pramono di lokasi, Minggu 8 Juni 2025.

Selain itu, Pramono Anung mengevaluasi bencana kebakaran Kapuk Muara. Dia tidak ingin, akibat satu insiden kecil peristiwa serupa tidak bisa diantisipasi dengan cepat sehingga menimbulkan kerugian.

Maka dari itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku sudah membuat peraturan gubernur yang mewajibkan kepemilikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di tiap RT.

“Saya barusan menandatangani tentang pergub tentang APAR. Saya yakin mungkin di sini belum semua RT itu setiap RT (punya) 1 APAR. Karenanya pemerintah DKI Jakarta menyiapkan untuk itu,” kata Pramono.

Ratusan rumah semi permanen hangus terbakar dan sekitar 2.000 jiwa mengungsi imbas kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Gang Damai, Kapuk Muara, Jakarta Utara, Jumat 6 Juni 2025.

Staf Khusus (Stafsus) Gubernur Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim memastikan Pemprov Jakarta bakal turun tangan.

“Gubernur Pramono Anung telah memerintahkan jajaran Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk bergerak cepat dalam menangani dampak kebakaran yang terjadi pada Jumat, 6 Juni 2025, di kawasan padat penduduk RT 017 RW 04, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara,” tulis Chico dalam keterangan tertulis, Minggu 8 Juni 2025.

Chico memastikan, Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat telah mengkoordinasikan agar sejumlah tenda pengungsian didirikan sejak insiden terjadi pada Jumat malam. Beberapa tenda tersebut terdiri dari tenda milik Dinas Sosial Provinsi DKI, Dinas milik Baznas, dan BPBD.

“Tenda ada sebanyak 9 unit yang telah didirikan sejak Jumat malam. Beberapa di antaranya milik Dinas Sosial dan BPBD DKI Jakarta,” tutur Chico.

Selain tempat berteduh, Chico menyatakan 2.500 box nasi telah terdistribusi untuk para pengungsi atau pun korban kebakaran.

“Kemudian, untuk kebutuhan lain seperti bantuan obat-obatan dan perlengkapan bayi akan didistribusikan secara simultan,” yakin Chico.

Pramono Anung meninjau langsung, lokasi kebakaran di Jalan Gang Damai, Kapuk Muara, Jakarta Utara. Pada insiden yang terjadi Jumat 6 Juni 2025, ratusan rumah semi permanen hangus terbakar dan sekitar ribuan jiwa mengungsi imbas kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk tersebut.

Melihat situasi tersebut, Pramono merasa prihatin. Sebab, api yang diduga berasal dari salah satu bangunan semi-permanen tersebut bisa menghanguskan nyaris 500 bangunan di sekitarnya.

“Sekarang ini kurang lebih ada 800 kepala keluarga dan 3.200 jiwa, dimana sekitar 1.900 telah berada di tempat pengungsian ini. Saya sudah berkoordinasi dari kemarin dengan Bapak Wali Kota Jakarta Utara untuk ditangani maksimal. Maka pada hari ini seluruh kepala dinas, seluruh dinas yang ada di balai kota, all out turun tangan!,” kata Pramono.

Pramono merinci, mulai dari dinas kesehatan, sosial, damkar, satpol PP, pendidikan, kesehatan dan dukcapil harus turun. Khususnya untuk mendata korban dengan ijazah yang terbakar, KTP yang tak terselamatkan, atau apapun yang dilahap si Jago Merah.

“Saya minta untuk segera dibuatkan, diselesaikan. Karena mumpung ini masih pada waktu yang cukup dekat sehingga datanya ada, dengan demikian mudah-mudahan ini akan bisa menolong semua yang ada di tempat pengungsian ini,” ucap Pramono.

Pramono mengaku, dirinya masih mendengar keluhan dari para korban di pengungsian. Namun bukan soal urusan makanan, minuman, atau pun kesehatan. Namun ada masalah cuaca yang panas di dalam tenda dan meminta adanya kipas angin.

“Kemudian juga ada permintaan tentang susu formula. Itu saja, padahal susu formula sudah ada dan PMI juga sudah menyiapkan. Sehingga dengan demikian mudah-mudahan apa yang menjadi permintaan masyarakat yang terdampak bisa dipenuhi oleh pemerintah Jakarta,” harap dia.

Saat ditanya kemana pemerintah Jakarta akan menempatkan mereka untuk tinggal, Pramono belum mau berbicara banyak. Menurut dia, hal itu akan disampaikan setelah masa darurat selesai. Sebab utamanya, saat ini adalah menolong para korban dalam hal kemanusiaan.

“Sementara ini, kita fokus untuk korban yang ada di tempat ini. Hanya memang yang seperti ini kan bukan untuk jangka yang terlalu panjang. Sehingga pemerintah akan memikirkan bagaimana supaya ini yang bersifat sementara ini segera kita tangani,” papar Pramono.

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengevaluasi bencana kebakaran yang terjadi di Kapuk Muara pada Jumat kemarin. Dia tidak ingin, akibat satu insiden kecil peristiwa serupa tidak bisa diantisipasi dengan cepat sehingga menimbulkan kerugian.

Maka dari itu, Pramono mengaku sudah membuat peraturan gubernur yang mewajibkan kepemilikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di tiap RT.

“Saya barusan menandatangani tentang pergub tentang APAR. Saya yakin mungkin di sini belum semua RT itu setiap RT (punya) 1 APAR. Karenanya pemerintah DKI Jakarta menyiapkan untuk itu,” kata Pramono.

Pramono mewanti, saat nantinya sudah disediakan langkah pencegahan namun tetap peristiwa kebakaran terkadang tak terduga. Karenanya, masyarakat harus tetap waspada menghindari hal tidak diinginkan.

“Mudah-mudahan di bulan Agustus ini setiap RT punya 1 APAR. Jadi kalau ada kejadian seperti ini maka cepat untuk bisa ditangani,” harap Pramono.