Pihak Taman Margasatwa Ragunan menanggapi wacana kenaikan harga tiket sebagaimana rencana Gubernur Jakarta, Pramono Anung. Besarannya sejauh ini masih belum diketahui, sementara yang tercantum masih Rp4 ribu untuk dewasa dan Rp3 ribu anak-anak per sekali masuk.
“Insya Allah enggak mahal kok kalau benar, Insya Allah mudah-mudahan ya. Nanti kan akan dikaji banyak pihak ya, termasuk anggota dewan ya. Tidak mungkin kita menentukan sendiri itu,” tutur Humas Ragunan Wahyudi Bambang saat dikonfirmasi, Kamis (21/8/2025).
Wahyudi mengatakan, wacana tersebut juga memperhatikan penyesuaian tarif pengunjung domisili Jakarta, luar Jakarta dan mancanegara.
“Pak Gubernur sendiri dalam statement beliau akan dilakukan pembedaan tarif antara masyarakat Jakarta, luar Jakarta, dan juga pengunjung dari luar negeri. Nah, ini besarannya pun kita belum tahu, nanti tentu saja akan dilakukan kajian lagi untuk itu ya,” sambungnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Kamis (14/8/2025). Usai kunjungan, Pramono meminta ada peningkatan fasilitas dan manajemen di Ragunan, terutama terkait sistem tiket dan parkir.
Menurut Pramono, sebagai destinasi wisata fauna tertua di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara, Taman Margasatwa Ragunan harus nyaman bagi pengunjung.
“Saya meminta kepada perangkat daerah terkait untuk segera mempersiapkan pembangunan parkir bertingkat untuk mobil. Kalau motor kan sudah ada. Jadi, dalam waktu dekat, mobil tidak boleh lagi masuk ke dalam,” kata Pramono.
Pramono menyampaikan, selain sebagai destinasi wisata edukatif, TMR juga merupakan ruang terbuka hijau yang kelestariannya perlu dijaga. Untuk memudahkan mobilitas pengunjung di area seluas 127 hektare itu, Pramono juga mengusulkan pengadaan bus keliling.
“Selain perbaikan sistem tiket dan parkir, saya meminta pihak manajemen menambahkan sarana bagi pengunjung untuk berkeliling. Dari hal-hal kecil akan kita perbaiki. Saya mengajak semua pihak berkolaborasi membangun TMR menjadi lebih baik,” ujarnya.
Pramono mengungkapkan keinginannya untuk mengembangkan berbagai sistem layanan di Ragunan agar lebih modern. Hal ini untuk memastikan pelayanan kepada pengunjung semakin optimal.
“Tempat ini lebih bagus dari Safari, bahkan lebih dekat dan tidak perlu bermacet-macet ke Puncak. Jadi, bisa menjadi pilihan warga Jakarta untuk menikmati TMR lebih lama,” kata dia.
Sebagai informasi, pengelolaan TMR berada di bawah kewenangan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta. Saat ini, terdapat 65.000 flora dan 2.279 fauna yang dikonservasi, dengan dukungan 121 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 583 petugas Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP).