Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sampai saat ini masih memfokuskan program penanganan rumah tidak layak huni (Rutilahu). Mengingat, dari data yang di kabupaten ini masih terdapat 10.775 unit Rutilahu yang tersebar di sejumlah wilayah.
Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Disperkim Kabupaten Purwakarta, Ofi Sofyan Gumelar, mengatakan, sejauh ini dinasnya terus melakukan perbaikan Rutilahu secara bertahap. Di tahun ini juga kembali dialokasikan anggaran untuk program tersebut.
“Untuk penanganan Rutilahu, di tahun ini kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp 12 miliar. Anggaran sebesar itu, untuk penanganan 278 unit rumah dengan alokasi bantuan masing-masing sebesar Rp 40 juta per unit,” ujar Ofi, belum lama ini.
Ofi menjelaskan, sesuai arahan dari Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein untuk penanganan Rutilahu itu akan dilakukan secara bertahap. Ini menjadi bagian dari upaya pemerintah yang ingin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Menurut Ofi, penanganan rutilahu di tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya. Dari data yang ada, di tahun 2024 kemarin Rutilahu yang telah diperbaiki mencapai 85 unit. Sedangkan, di tahun ini meningkat jadi 278 unit.
“Dari sisi besaran anggaran perbaikannya pun meningkat. Yang sebelumnya hanya Rp 20 juta per unit, kini menjadi Rp 40 juta per unit,” jelas dia.
Ofi menyebutkan, anggaran yang dialokasikan untuk penanganan rutilahu ini, merupakan anggaran yang bersumber dari APBD kabupaten. Alokasinya mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menginformasikan jika penanganan rutilahu sepanjang tahun 2024 lalu, sudah sesuai rencana. Sampai akhir Desember 2024, sebanyak 85 unit rumah warga tidak mampu telah dibangun menjadi rumah layak huni.
Begitu pula di tahun 2025 ini, pihaknya optimistis akan terealisasi sesuai target. Sehingga sampai akhir Desember 2025 mendatang, ada 278 unit rumah warga yang dibangun dan menjadi rumah layak huni.