Sebuah video viral di media sosial menunjukkan ketegangan antara anggota Yonif OZ dan rombongan ormas Pemuda K’bah di ruas jalan menuju markas Yonif di Magelang.
Kapendam IV Diponegoro, Letnan Kolonel Inf Andy Soelistyo menjelaskan, hal ini lantaran konvoi anggota ormas itu mengganggu pengendara lainnya hingga memenuhi seluruh badan jalan. Alhasil, anggota pun turun untuk menertibkan.
Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengecam para oknum ormas yang masih menggunakan cara premanisme.
“Ormas kan harusnya menjadi mitra masyarakat dan negara, tapi kalau justru menyebar ketegangan, sok jagoan, maka harus ditertibkan. Selain itu, sikap mereka yang memprovokasi tentara dengan menggeber-geber motor bahkan sampai menendang mobil ini sangat tidak bisa diterima karena provokasi seperti ini sangat bisa berujung bentrok,” kata Sahroni dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).
“Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap negara karena negara dianggap membiarkan premanisme berbaju organisasi,” sambungnya.
Politikus NasDem ini meminta pihak kepolisian meringkus para provokator yang menyulut kerusuhan tersebut.
“Jadi saya minta polisi segera tangkap para provokator di video itu. Kita tidak bisa bersikap permisif terhadap bentuk-bentuk penghadangan, pelecehan, atau konfrontasi terhadap aparat negara. Dan kita juga sedang gencar-gencarnya menertibkan oknum ormas seperti ini. Jadi sekalian sikat aja semuanya biar paham aturan,” pungkasnya.
Kapendam IV Diponegoro, Letnan Kolonel Inf Andy Soelistyo menjelaskan sebuah video viral di media sosial menunjukkan ketegangan antara anggota Yonif OZ dan rombongan ormas Pemuda K’bah di ruas jalan menuju markas Yonif di Magelang.
Konvoi anggota ormas itu mengganggu pengendara lainnya hingga memenuhi seluruh badan jalan. Alhasil, anggota pun turun untuk menertibkan.
Saat sejumlah anggota Yonif turun untuk menertibkan lalu lintas, tiba-tiba terjadi provokasi. Salah satu anggota ormas terlihat menghampiri dan menendang pintu mobil Yonif, disertai umpatan.
“Benar anggota ada dari Babinsa turun mengamankan situasi agar tidak ada kontak balas. Jadi yang menendang anggota ormas dulu, sambil maki-maki,” ujar Kapendam IV Diponegoro, Letnan Kolonel Inf Andy Soelistyo.
Meski sempat memanas, anggota Yonif yang hendak merespons ditahan oleh Babinsa agar tidak terjadi tindakan balasan.
“Oleh anggota yang mau keluar ditahan oleh anggota Babinsa,” tegasnya.
Truk dari Kodim 0708 Purworejo kemudian melintas di lokasi dan mengimbau agar kendaraan Yonif melanjutkan perjalanan secara beriringan, untuk mengantisipasi eskalasi situasi.
“Jadi anggota ditahan untuk tidak keluar,” tambah Andy.
Sebagai langkah penyelesaian, mediasi telah dilakukan antara pihak ormas dan aparat di Polres Kabupaten Magelang pada Senin (2/6).
“Hari ini mediasi di Polres Kabupaten Magelang dihadiri pimpinan ormas, dan Pemkab Magelang,” pungkasnya.