Mark Zuckerberg Ingin Bentuk Tim Elit untuk Ciptakan AI Terpintar di Dunia

coba di sini HTML nya

Meta dilaporkan makin berambisi dalam pengembangan AI buatan perusahaan. Hal itu diketahui dari langkah CEO Meta Mark Zuckerberg yang dilaporkan tengah membentuk tim elit untuk menciptakan AI superintelligence.

Menurut laporan Bloomberg dan The New York Times, Mark Zuckerberg kini tengah aktif merekrut para ahli terbaik di bidang AI, mulai dari peneliti hingga insinyur infrastruktur.

Menariknya, seperti dikutip dari Engadget, Kamis (12/6/2025), perekrutan itu dilakukan lewat grup WhatsApp internal yang diberi nama ‘Recruiting Party’. Llau, para kandidat diajak makan siang atau malam di kediamannya di California.

Sekadar diketahui, ambisi Meta untuk menciptakan AI superintelligence disebut akan menjadi lompatan besar melewati batas Artificial General Intelligence (AGI) yang saat ini jadi tujuan utama banyak perusahaan teknologi.

Jika AGI disebut sebagai mesin yang memiliki kecerdasan buatan setara manusia, superintelligence merupakan AI yang memiliki kemampuan intelektual jauh melampaui manusia. Ini yang disebut jadi target jangka panjang Zuckerberg.

Salah satu rekrutan yang jadi perhatian dalam tim ini adalah pendiri Scale AI, Alexandr Wang. Untuk melakukannya, Meta disebut siap menginvestasikan miliaran dolar ke Scale AI, termasuk membawa tim Alexandr ke ekosistem Meta.

Kendati demikian, belum diketahui siap saja yang akan bergabung dalam tim super ini. Namun, langkah ini menjadi penanda Meta ingin membangun pondasi AI yang kuat sejak awal.

Dilaporkan pula, Meta kabarnya telah menawarkan puluhan ahli AI dari perusahaan Google dan OpenAI dengan gaji yang fantastis. Beberapa di antaranya juga disebut telah menerima tawaran tersebut.

Untuk menarik para rekrutan, Zuckerberg menyebut, bisnis inti Meta yaitu iklan digital dapat memenuhi pendanaan pengembangan AI.

Hal ini disebut jadi keunggulan Meta, dibandingkan pesaing yang masih harus mencari pendanaan eksternal.

Langkah ini disebut bukan tanpa alasan. Kekecewaan terhadap peluncuran LLM Meta yakni Llama 4, disebut jadi pemicu Zuckerberg mengambil alih proses rekrutmen.

Llama 4 dikritik karena tidak sesuai dengan ekspektasi dan dinilai gagal bersaing dengan model lain seperti GPT 4.5 milik OpenAI, Claude Sonnet 3.7 dari Antrhopic, atau Gemini 2.5 Pro besutan Google.

Kondisi ini bahkan membuat Meta harus menunda perilisan Llama 4 versi Behemoth. Padahal, model itu digadang-gadang akan mengungguli para pesaingnya.