112 perusahaan S&P 500 akan melaporkan kinerja kuartalan pekan. Investor akan fokus mencermati kinerja keuangan Alphabet, Tesla, dan Chipotle.
Mengutip Yahoo Finance, Senin (21/7/2025), pekan lalu, di wall street, indeks S&P 500 dan Nasdaq mendekati rekor tertinggi pekan lalu. Hal ini seiring meningkatnya tarif dan perdebatan yang semakin sengit tentang kebijakan moneter belum banyak mengguncang pasar.
Pekan lalu, indeks Nasdaq memimpin kenaikan dengan menguat lebih dari 1,6%. Indeks S&P 500 bertambah 0,7% dan indeks Dow Jones berada tepat di atas garis mendatar.
Pada Kamis, Gubernur The Federal Reserve (the Fed), Christopher Waller, menyampaikan seruannya yang paling jelas untuk penurunan suku bunga pada Juli. Dalam pidatonya di New York, Waller mengatakan The Fed seharusnya menurunkan suku bunga pada Juli, menambahkan suku bunga dana federal lebih dari satu poin persentase penuh lebih tinggi dari yang seharusnya.
“Dengan inflasi yang mendekati target dan risiko kenaikan inflasi yang terbatas, kita tidak boleh menunggu hingga pasar tenaga kerja memburuk sebelum kita menurunkan suku bunga acuan,” kata Waller.
Namun, pergerakan harga pasar baru-baru ini menunjukkan investor semakin kurang optimistis terhadap penurunan suku bunga. Pekan lalu, tanda-tanda inflasi konsumen yang stagnan, dikombinasikan dengan laporan penjualan ritel bulan Juni yang lebih kuat dari perkiraan dan laporan pengangguran mingguan, mendorong spekulasi penurunan suku bunga.
Hingga Jumat, pasar memperkirakan hanya 5% kemungkinan Komite Pasar Terbuka Federal atau the Federal Open Market Committee (FOMC) akan menurunkan suku bunga pada Juli, menurut CME FedWatch Tool. Sebulan yang lalu, pasar memperkirakan peluangnya mendekati 13%.
“Kami memperkirakan komite akan mencapai konsensus untuk memangkas suku bunga pada bulan September karena argumen hawkish melemah seiring dengan pelonggaran pasar tenaga kerja dan tidak ada tanda-tanda tarif akan meluas menjadi tren inflasi yang lebih luas,” tulis kepala ekonom AS Citi, Andrew Hollenhorst, dalam sebuah catatan kepada klien pada Jumat.
Bank-bank besar mulai rilis laporan periode laba kuartal kedua dengan serangkaian lebih baik dari perkiraan. Netflix merilis laporan keuangan yang melampaui perkiraan pada Kamis malam. Raksasa streaming dan bank-bank keuangan besar tersebut menuturkan konsumen AS tetap kuat.
Secara agregat, S&P 500 merilis pertumbuhan laba 5,6% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu, berdasarkan data FactSet. Angka ini di atas 4,8% yang diprediksi analis.
Laporan meski kuat, beberapa saham yang mengalami reli besar-besaran menjelang rilis laporan keuangan cenderung mereda setelah rilis kinerja. Contohnya saham Netflix susut hampir 3% pada Jumat meski proyeksi pendapatan setahun penuh dinaikkan.Saham Netflix telah naik hampir 100% selama setahun terakhir menjelang rilis.
“Secara keseluruhan, serangkaian hasil dan panduan yang baik tidak cukup baik untuk harapan tinggi, menurut pandangan kami,” ujar Analis William Blair, Ralph Schackart dalam catatan berjudul Good Quarter, but Tough to Surpass High Expectations.
Dengan pasar lebih luas berada di titik tertinggi sepanjang masa, respons saham yang lemah setelah laporan laba yang solid menjadi kekhawatiran beberapa analis wall street menjelang laporan laba kuartal kedua.
Alphabet dan Tesla akan memulai rilis kuartalan untuk saham teknologi “Magnificent Seven”. Sekali lagi, kelompok itu akan memimpin pertumbuhan laba S&P 500 kuartal ini.
Magnificent Sevent akan mengalami pertumbuhan laba sebesar 14,1% dibandingkan tahun sebelumnya pada kuartal kedua. 493 saham lainnya alam indeks diperkirakan hanya mengalami pertumbuhan laba 3,4% year on year (YoY). Artinya prospek laba S&P yang mengejutkan dan positif sebagian besar bergantung pada kinerja big tech.