Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR RI Ma’ruf Cahyono sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan gratifikasi oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait pengadaan di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.
“Pada perkara ini KPK telah menetapkan tersangka dengan inisial MC selaku Sekjen MPR RI Periode 2019 sampai dengan 2021,” tutur Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).
Sementara itu, penyidik juga telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Andi Wirawan selaku wiraswasta dan Jonathan Hartono selaku karyawan swasta di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.“Saksi 1 meminta penjadwalan ulang, saksi 2 didalami terkait dengan investasi yang dilakukan oleh tersangka,” kata Budi.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan satu orang sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek pengadaan di lingkungan MPR RI. Tersangka diperkirakan menerima gratifikasi sekitar Rp17 miliar.
“Sejauh ini sekitar belasan miliar. Kurang lebih Rp17 miliar,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (23/6/2025).
Namun KPK belum mengungkap identitas tersangka kasus gratifikasi MPR tersebut. Budi hanya mengungkapkan bahwa tersangka merupakan penyelenggara negara.
Ketika dikonfirmasi para jurnalis tentang identitas tersangka apakah mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR RI Ma’ruf Cahyono, dia mengaku belum bisa menyampaikan ke publik.
“Belum bisa kami sampaikan,” kata Budi, seperti dikutip dari Antara.
Meski begitu, Budi memastikan bahwa KPK akan menyampaikan secara utuh mengenai kasus gratifikasi MPR tersebut pada saatnya nanti. “KPK tentu akan sampaikan terkait dengan konstruksi perkaranya, dan juga pihak-pihak yang bertanggung jawab atau ditetapkan sebagai tersangka,” katanya.