Sedikitnya 54 migran dilaporkan tewas setelah sebuah kapal yang membawa sekitar 150 orang tenggelam di lepas pantai Yaman akibat cuaca buruk pada Minggu, menurut laporan petugas medis setempat.
Insiden terjadi di wilayah Ahwar, Provinsi Abyan, Yaman selatan yang berbatasan langsung dengan Laut Arab, kata aparat keamanan setempat, dilansir dari Japan Today, Senin (4/8/2025).
Petugas setempat, Abdul Qadir Bajameel, menyebut hanya 10 orang yang berhasil diselamatkan dari kapal tersebut, sembilan di antaranya warga Ethiopia dan satu warga Yaman.
Sementara itu, puluhan lainnya masih dinyatakan hilang. Dua tenaga medis menyebut tim penyelamat masih terus mencari para korban yang kemungkinan selamat.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mencatat bahwa Yaman terus mengalami lonjakan signifikan kedatangan migran ilegal dari Afrika.
Setiap tahunnya, para migran menyeberangi Selat Bab al-Mandab, yang memisahkan Djibouti dan Eritrea dari Yaman, dengan kapal kayu seadanya.
Mereka mengunjungi Arab Sauda dan negara Teluk lainnya dengan harapan mendapat pekerjaan di sana.
IOM menyebut rute migrasi dari Tanduk Afrika ke Yaman sebagai salah satu jalur migrasi campuran paling sibuk sekaligus paling berbahaya di dunia.
Tahun lalu, lebih dari 60 ribu migran tercatat tiba di Yaman melalui jalur ini.

