Nama Wamenaker Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel terjaring OTT KPK pada Kamis (21/8/2025). Noel ditangkap karena diduga melakukan pemerasan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Noel mulai dikenal luas setelah menjadi pendukung militan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Saat itu, Noel menjadi bagian dari kelompok relawan Joman hingga akhirnya, menjabat sebagai Ketua Umum Relawan Joman. Pada Pilpres 2024, Jokowi Mania awalnya mendukung Ganjar Pranowo bahkan sebelum PDIP mengusung calon presiden.
Dukungan ini menyebabkan ketegangan antara Jokowi Mania dan PDIP. Muncul lah relawan Ganjar Mania. Tiba-tiba, Jokowi Mania mengalihkan dukungannya dan manuver memberi dukungan kepada Prabowo Subianto.
Hingga akhirnya, Noel membubarkan relawan Ganjar Mania dan membentuk relawan Prabowo Mania 08. Dukungan terhadap Prabowo semakin menguat setelah Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, dicalonkan sebagai wakil presiden.
Sejak saat itu, Ebenezer berjuang penuh memenangkan pasangan Prabowo-Gibran. Noel lalu bergabung sebagai kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Pada saat yang sama, pria kelahiran 22 Juli 1975 itu maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Noel Maju sebagai caleg dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Utara, Noel meraup 29.786 suara. Tetapi, dia tidak berhasil lolos sebagai wakil rakyat di Senayan.
Diketahui, KPK melakukan OTT terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer terkait dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
“Terkait pengurusan sertifikasi K3,” ujar Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Fitroh mengatakan dugaan pemerasan tersebut dilakukan Wamenaker terhadap sejumlah perusahaan. OTT tersebut berkaitan dengan dugaan pemerasan, dan terdapat 10 orang lainnya yang ditangkap bersama Wamenaker.
KPK memiliki waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang telah ditangkap tersebut. Adapun OTT KPK tersebut merupakan yang kelima pada tahun 2025.