Israel Serang Ibu Kota Iran, KBRI Teheran Rilis 7 Imbauan untuk WNI

coba di sini HTML nya

Israel menyerang ibu kota Iran pada Jumat (13/6) dini hari, memicu ledakan dahsyat di Teheran saat Israel mengatakan pihaknya menargetkan situs nuklir dan militer.

Serangan itu terjadi saat ketegangan mencapai titik tertinggi baru atas program nuklir Teheran yang berkembang pesat.

Melihat eskalasi tensi tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Teheran mengeluarkan imbauan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah Republik Islam Iran.

Berikut ini isi imbauannya dikutip dari pernyataan tertulis KBRI Teheran, Jumat (13/6/2025):

  1. Meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan diri sendiri dan keluarga dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
  2. Menjaga komunikasi dan menginformasikan keadaan dan keberadaan kepada KBRI Tehran.
  3. Agar menghindari kerumunan masa, daerah rawan dan membatasi pergerakan seminimal mungkin.
  4. Menyimpan barang dan dokumen berharga pada tempat yang aman.
  5. Agar memastikan sudah memproses lapor diri kepada KBRI Tehran.
  6. Mencermati perkembangan situasi keamanan setempat dengan memantau media massa dan sumber informasi resmi serta senantiasa menaati imbauan keamanan yang dikeluarkan oleh otoritas terkait.
  7. Apabila dalam kondisi darurat silahkan menghubungi hotline KBRI Tehran di nomor +98 902 446 8889 (Telepon dan WA) / +98 991 466 8845 (WA only).

Orang-orang di Teheran terbangun karena suara ledakan itu. Televisi pemerintah mengakui ledakan tersebut.

Tidak jelas apa yang terkena serangan, meskipun asap mengepul dari Chitgar, sebuah kawasan di Teheran barat. Tidak ada lokasi nuklir yang diketahui di area tersebut — tetapi tidak jelas apakah ada sesuatu yang terjadi di bagian lain negara tersebut.

Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa negaranya menargetkan lokasi nuklir Iran, tanpa mengidentifikasi lokasi tersebut.

Pejabat tersebut berbicara kepada wartawan dengan syarat anonim untuk membahas operasi yang sedang berlangsung, yang juga menargetkan lokasi militer.

Adapun Harga minyak mentah Brent melonjak karena serangan tersebut, naik hampir 5% setelah berita tersebut beredar.