Fakta Batu Empedu di Balik Meninggalnya Ayah Sarwendah, Penyakit Apa Sebenarnya Ini?

coba di sini HTML nya

Kabar duka menyelimuti penyanyi Sarwendah Tan. Sang ayah, Hendrik Lo, meninggal dunia pada Sabtu, 19 Juli 2025 pukul 08.18 WIB. Kepergian mendadak pria berumur 63 tahun itu meninggalkan luka mendalam bagi keluarga besar Sarwendah. 

Ayah Sarwendah mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat komplikasi penyakit serius. Ironisnya, Hendrik Lo wafat tepat di hari ulang tahunnya, menambah pilu bagi keluarga yang ditinggalkan. 

Awalnya, Hendrik dilarikan ke rumah sakit pada Rabu, 15 Juli 2025 karena keluhan sakit perut. Dari hasil pemeriksaan awal, dokter menduga adanya batu empedu.Namun, pemeriksaan lanjutan mengungkap kondisi yang jauh lebih parah. Sarwendah mengatakan ayahnya selama ini mengaku sehat. Karena itu, keluarga tidak menduga adanya penyakit serius.

Penyakit baru terdeteksi saat kondisinya memburuk dalam hitungan hari. Setelah dilakukan endoskopi, dokter menemukan adanya komplikasi berat yang menyerang beberapa organ vital. Kondisi ini berkembang sangat cepat hingga menyebabkan gagal ginjal, gagal jantung, dan akhirnya gagal pernapasan.

“Papi memang tiba-tiba bilang kalau perutnya sakit, tapi sudah ke dokter, dicek ada batu empedu, ternyata ada komplikasi. Terakhir ada gagal ginjal, gagal jantung, dan gagal pernapasan. Jadi prosesnya memang sangat cepat,” kata Sarwendah di rumah duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, seperti dikutip dari tayangan wawancara Sarwendah dengan sejumlah media di YouTube.

Hendrik Lo sempat dirawat selama lima hari sebelum berpulang pada pukul 08.18 pagi, di tanggal yang sama dengan hari kelahirannya.

Dilansir dari Mayoclinic.org, batu empedu adalah endapan cairan empedu yang mengeras dan terbentuk di kantong empedu — organ kecil di bawah hati yang menyimpan empedu, cairan pencernaan yang membantu mencerna lemak. 

Ukuran batu empedu bisa sangat bervariasi, mulai dari sebesar butiran pasir hingga sebesar bola golf. Seseorang bisa memiliki satu atau banyak batu sekaligus. Batu empedu sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, jika menyumbat saluran empedu, bisa memicu rasa sakit hebat dan komplikasi serius.

Gejala Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai

Gejala umumnya muncul tiba-tiba, terutama jika terjadi penyumbatan saluran empedu, seperti: 

  • Nyeri hebat di perut kanan atas atau tengah (di bawah tulang dada)
  • Nyeri menjalar ke punggung atau bahu kanan
  • Mual dan muntah
  • Nyeri berlangsung beberapa menit hingga jam
  • Kulit dan mata menguning (jaundice)
  • Demam dan menggigil

Jika mengalami nyeri perut parah, demam, atau jaundice, segera cari pertolongan medis.

Komplikasi Batu Empedu

Dalam beberapa kasus, seperti yang dialami ayah Sarwendah, batu empedu bisa memicu komplikasi berat hingga berujung pada kematian. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:

  • Kolesistitis (radang kantong empedu): Terjadi jika batu menyumbat leher kantong empedu.
  • Penyumbatan saluran empedu: Mengganggu aliran empedu dan menimbulkan infeksi.
  • Pankreatitis: Jika batu menyumbat saluran pankreas, bisa menyebabkan radang pankreas.
  • Gagal organ: Infeksi yang meluas bisa menyebabkan gagal ginjal, jantung, atau pernapasan.
  • Kanker kantong empedu: Risiko meningkat pada orang dengan riwayat batu empedu kronis, meski jarang terjadi.

Penyebab dan Jenis Batu Empedu

Beberapa faktor yang dapat memicu terbentuknya batu empedu meliputi: 

  • Tingginya kolesterol dalam empedu
  • Kadar bilirubin tinggi akibat pemecahan sel darah merah
  • Kantong empedu tidak mengosongkan diri dengan baik, sehingga empedu menjadi pekat dan mengendap

Ada dua jenis utama batu empedu: 

  • Batu kolesterol: Warna kuning, terbentuk dari kolesterol. Jenis ini paling umum.
  • Batu pigmen: Warna hitam atau cokelat gelap, terbentuk dari bilirubin berlebih.

Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami: 

  • Nyeri perut mendadak dan parah
  • Mual, muntah, atau demam
  • Kulit dan mata menguning

Pengobatan bisa berupa obat atau operasi pengangkatan kantong empedu (kolesistektomi), tergantung tingkat keparahan. 

Batu empedu yang tidak bergejala biasanya tidak memerlukan tindakan medis. Namun, jika sudah menyebabkan gangguan, penanganan medis menjadi sangat penting.

Tartous2day.news

Tartous2Day News adalah portal berita lokal yang menyediakan informasi terkini tentang kota Tartous dan sekitarnya. Temukan berita, acara, serta ulasan tentang tempat wisata dan kuliner di daerah tersebut.

2025 Anak AS China Dedi Mulyadi Demo Depok DPR Dunia Haji Harga Harga Emas Idul Adha Indonesia Iran Israel Jakarta Jokowi Kasus Kebakaran Kejagung Kesehatan Korupsi KPK Kurban Masyarakat Militer Negara Ormas Papua PDIP Pemerintah Pendidikan Polisi Politik Prabowo Pramono Presiden Raja Ampat Sapi Siswa Tersangka Tips TNI Viral