Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengibaratkan strategi Presiden Prabowo Subianto dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem seperti pelatih sepak bola yang mempersiapkan timnya untuk menang di leg kedua pertandingan.
“Kalau di leg pertama kita kalah, di leg kedua kita harus menang. Pemainnya dilatih dengan benar, diberi gizi cukup, staminanya dijaga, supaya aliran bola dari belakang sampai depan lancar,” kata Budiman dalam konferensi pers di Kantor BP Taskin, Jalan Kebons Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025).
Budiman menjelaskan, dalam konteks pembangunan nasional, “pemain” yang dimaksud adalah rakyat miskin yang dibekali program Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan akses ekonomi melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Menurutnya, seluruh program itu bertujuan agar masyarakat memiliki kesehatan, pendidikan, dan keterampilan memadai untuk meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan.
“Presiden Prabowo mengupayakan pengentasan kemiskinan bukan sekadar dengan memberi bantuan sosial, melainkan juga membangun kemandirian ekonomi,” ujarnya.
Ia menilai bantuan pangan atau tunai hanya bersifat sementara, sedangkan penguatan koperasi, pendidikan, dan gizi akan menyiapkan masyarakat menghadapi tantangan ekonomi jangka panjang. “Dengan strategi ini, rakyat siap menghadapi pertandingan berikutnya dalam pembangunan, dan kali ini menang,” kata Budiman.
Budiman menambahkan, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih berperan menjaga kelancaran rantai pasok nasional dari produsen hingga konsumen, sehingga keuntungan tidak hanya dinikmati perantara, tetapi juga produsen kecil seperti petani dan nelayan.
“Kita ingin aliran manfaatnya lancar, dari hulu ke hilir, langsung ke rakyat yang berproduksi,” ujarnya.
Diketahui, program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah terbentuk di lebih dari 80 ribu desa dan kelurahan.
Pemerintah menargetkan sektor pangan menjadi fokus awal sebelum mengembangkan koperasi di sektor energi baru terbarukan, industri hilir, hingga digitalisasi produk.