Belum juga beroperasi, jumlah guru Sekolah Rakyat di Kabupaten Wajo Sulsel yang mengundurkan diri malah bertambah menjadi empat orang. Hal itu disampaikan oleh Kepala Sekolah Rakyat Wajo, Asri, saat dikonfirmasi, Selasa (5/8/2025).
Asri mengatakan, keempat guru yang mengundurkan diri berasal dari luar daerah, bahkan sebagian besar berasal dari Pulau Jawa. Mereka mengundurkan diri karena kendala domisili yang jauh, serta ada yang tidak mendapat izin dari orang tua.
“Kemarin kami konfirmasi ulang ke masing-masing orangnya, rata-rata domisilinya jauh dari sini, ada juga yang terhalang izin orang tua. Mereka ini dari Jawa,” kata AsriAdapun yang mengundurkan diri itu merupakan guru mata pelajaran Bimbingan Konseling (BK), Ekonomi, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Pendidikan Agama Islam. Selain itu, ada satu slot guru yang memang belum terisi dari pusat, sehingga saat ini sekolah masih kekurangan lima guru dari kebutuhan total 20 guru.
“Saat ini posisi guru tinggal 15 orang. Kemarin sempat ada 19, tapi ada dua guru TIK, jadi memang masih kurang lima orang,” jelasnya.
Asri juga mengungkapkan bahwa Sekolah Rakyat di Wajo sebenarnya belum memulai proses pembelajaran. Rencana operasional dan peluncuran resmi (launching) sekolah dijadwalkan pada 15 Agustus mendatang. Dua pekan awal akan dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
“Sekolah kami belum beroperasi, siswa juga belum masuk. Rencana launching kemungkinan besar tanggal 15 Agustus,” jelas Asri.
Untuk saat ini, sekolah telah membuka empat rombongan belajar (rombel) yang terdiri dari dua kelas jenjang SMP dan dua kelas jenjang SMA, dengan total 100 siswa. Asri memastikan bahwa belum ada siswa yang mengundurkan diri sejauh ini.
“Kami masih aman untuk siswa, ada dua rombel SMP dan dua rombel SMA, total 100 siswa. Sampai sekarang belum ada yang mengundurkan diri,” tambahnya.
Pihak sekolah, kata Asri, telah mengajukan pengganti guru ke Kementerian Sosial (Kemensos) dan terus menjalin komunikasi intensif untuk memastikan kekosongan tenaga pengajar segera terisi.
“Kami sudah ajukan ke Kemensos dan sampaikan semua kebutuhan. Kami sebagai pihak penerima, jadi kami menunggu mekanisme dari pusat,” tutupnya.
Sebelumnya, Bupati Wajo Andi Rosman mengonfirmasi bahwa jumlah guru yang mengundurkan diri di Sekolah Rakyat Wajo berjumlah 3 orang. Dia menyebut alasannya adalah karena guru-guru tersebut berdomisili diluar Kabupaten Wajo.
“Yang mengundurkan diri semua guru yang domisili di luar Kabupaten Wajo, alasan tidak siap mungkin ditinggalkan kampungnya,” kata Rosman, Senin (4/8/2025).