Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyatakan, Paris Agreement atau Perjanjian Paris tak lagi menjadi komitmen bersama. Negara inisiator kesepakatan global untuk menurunkan emisi karbon, ujar dia, justru telah menarik diri.
“Dunia sekarang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Komitmen Paris Agreement terhadap transisi energi mulai ke sini tidak lagi menjadi hal yang menjadi komitmen bersama dan beberapa negara yang menginisiasi Paris Agreement juga sudah mulai keluar dari komitmen awal,” ucap Bahlil dalam Pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2025–2034 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.
Kendati begitu, Bahlil menyatakan Indonesia tetap harus konsisten menjalankan kesepakatan ini. Tapi konsistensi itu tetap harus memperhatikan kemampuan, tingkat ketersediaan energi, dan perekonomian. “Mengurus negara itu tidak seperti membuat makalah di seminar,” kata eks Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu.
Ia mengatakan konteks geopolitik mempengaruhi upaya pemerintah menjalankan transisi dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan. Konsensus global tentang net zero emission, ujar dia, kini telah bergeser. Yang menggeser di antaranya adalah negara yang justru menginisiasi Paris Agreement.
Negara yang dimaksud yakni Amerika Serikat. Negeri Abang Sam keluar dari Perjanjian Paris setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih. “Kami ini kan awalnya mengikuti mereka. Sekarang mereka tidak mau menjalankan itu dengan baik. Boleh dong saya sebagai Menteri ESDM bertanya ada apa di balik ini? Syukur kalau itu benar. Kalau salah? Wong dia saja sudah keluar kok,” kata Ketua Umum Partai Golkar ini.
Tak hanya itu, Bahlil mengungkap ada negara-negara yang paling meras “mbah-nya” energi baru dan terbarukan justru masih meminta kontrak batubara di Indonesia. “Ya kalau memang dia masih memakai batu bara, kenapa dia memaksa kita untuk harus tidak pakai batu bara,” ujar politikus tamatan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura ini.