Ayahanda almarhum Arya Daru, Subaryono, akhirnya buka suara terkait kematian sang anak yang dianggap pihak keluarga masih menjadi misteri.
Dalam jumpa pers yang digelar di Yogyakarta, Subaryono, mengatakan, pihak keluarga tidak berdaya, mengingat informasi yang beredar sangat variatif. Namun seyakin-yakinnya keluarga, Arya Daru merupakan sosok yang bertanggung jawab kepada keluarga, dengan orangtua, dengan masyarakat, maupun dengan teman di tempat ia bekerja.
“Kami mohon kepada pimpinan negara ini, yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, kami mohon dengan rendah hati dengan setelus-tulusnya, kami mohon bapak bisa menginstruksikan kepada Kapolri, kepada Panglima TNI, kepada Menteri Luar Negeri, supaya bisa menjelaskan kepada kami misteri yang terjadi pada anak kami,” ungkapnya.
Subaryono berharap, misteri kematian sang anak bisa terungkap sehingga almarhum Arya Daru dan keluarga bisa mendapat keadilan.
“Apa yang terjadi sampai saat ini masih menjadi misteri,” ungkapnya.
Kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay, membeberkan fakta yang didapat dari pihak keluarga, terkait peristiwa sesudah Arya Daru dikabarkan meninggal dunia.
“Kami baru dapat informasi dari keluarga bahwa beberapa waktu lalu di Instagram almarhum saat ini On, padahal dikatakan HPnya hilang. Keluarga dari almarhum juga mencoba lagi mengirimkan WA dan itu centang dua. Berarti kan ‘On’. Ini menjadi misteri juga, dikatakan HPnya hilang, tapi kok bisa ada on di IG dan centang dua,” katanya.
Nicholay meminta penyidik untuk bersama-sama mendalami temuan-temuan itu.
“Kami berharap misteri ini dapat diungkap lagi secara terang benderang tanpa ada tendensi apapun, kami akan meminta kepada Mabes Polri untuk mengambilalih kasus ini,” katanya.
Nicholay menyebut, pemgambialihan kasus supaya polisi bisa lebih konfrehensif untuk mengungkap kasus kematian Arya Daru, sehingga ada kepastian hukum.
Nicholay juga mengingatkan, anak-anak almarhum yang masih kecil suatu ketika akan bertanya, kemana bapaknya, apa yang terjadi pada bapaknya.
“Bagaimana jika itu terjadi pada anakmu, pada adikmu, saudaramu, kalau itu terjadi, apa yang kamu lakukan?” katanya.