Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2025: Melindungi dan Menginspirasi Generasi Penerus Bangsa

coba di sini HTML nya

Pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, cerdas dan berkarakter merupakan prioritas utama dalam rangka mewujudkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan memiliki daya saing global. Kehadiran media di tengah masyarakat, khususnya anak-anak, diharapkan menjadi salah satu daya dukung dalam mewujudkan hal tersebut di atas. Dalam konteks penyiaran, kehadiran siaran sehat berkualitas diyakini akan menginspirasi dalam rangka membentuk pola pikir, mengembangkan kreativitas dan menanamkan nilai-nilai luhur pada jati diri anak-anak Indonesia.

Ketua KPI Pusat Ubaidillah menyatakan, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memiliki komitmen yang kuat pada usaha menjaga layar kaca dan ruang dengar publik, untuk senantiasa ramah pada kepentingan anak-anak.

Hal tersebut disampaikannya dalam Konferensi Pers Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) tahun 2025 yang berlangsung di TVRI, Jakarta (8/8). Menurut Ubaidillah, APRA merupakan wujud komitmen KPI untuk terus mendorong lembaga penyiaran agar berinovasi dan berkreasi dalam memproduksi konten ramah anak.

“Tentunya, hal ini bukan sekadar dalam rangka memenuhi kewajiban regulasi, tapi juga kesadaran atas kontribusi nyata dunia penyiaran untuk membentuk masa depan bangsa,” katanya.

Ubaidilah menyampaikan APRA merupakan apresiasi kepada karya-karya insan penyiaran yang secara aktif berkontribusi dalam melindungi anak dari dampak negatif dunia digital. Dia mengingatkan, sudah saatnya orang tua membawa anak-anaknya kembali menonton televisi dan mendengarkan radio sebagai media hiburan dan edukasi. “Bagaimana pun juga, konten televisi dan radio jauh lebih aman dan bersahabat bagi anak, karena kedua entitas tersebut terikat erat dengan regulasi,” tambahnya.

Selanjutnya, Komisioner sekaligus Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran, Tulus Santoso menjelaskan bahwa Tema “Siaran Tangguh, Anak Tangguh: Melindungi dan Menginspirasi Generasi Penerus Bangsa” dipilih karena adanya fakta bahwa saat ini lembaga penyiaran mulai kewalahan mengahadapi disrupsi digital dan di sisi lain, publik, khususnya anak-anak tidak terlindungi di ranah digital.

“Kami ingin, industri penyiaran bisa terus bertahan, tangguh menghadapi situasi saat ini dan mampu menyajikan program siaran yang berkualitas yang mampu melindungi dan menginspirasi. Jika anak terlindungi dan mendapatkan inspirasi yang positif, Saya yakin anak-anak Indonesia akan tangguh,” ujar Tulus.

Selanjutnya, Tulus menjelaskan bahwa pada APRA 2025, seleksi yang dilakukan KPI terhadap program siaran anak sudah berjalan sejak awal Juli 2025. Sebanyak 58 program siaran dari 14 televisi dan 100 program siaran dari 71 radio dikirim ke KPI untuk dinilai dalam proses seleksi awal. Penilaian dilakukan berdasarkan empat aspek yakni, kesesuaian program dengan Pedoman Perilaku dan Standar Program Siaran (P3 & SPS), ketiadaan sanksi yang pernah diterima, nilai yang diangkat pada tiap program mendorong hal-hal positif dan sesuai perkembangan psikologis anak, serta program tersebut merupakan produksi baru atau minimal repackage dari program yang pernah tayang sebelumnya.

Adapun kategori yang dilombakan pada APRA 2025 adalah sebagai berikut:

  1. Program Animasi Indonesia
  2. Program Animasi Asing
  3. Program Feature/ Dokumenter
  4. Program Variety/ Reality Show Anak
  5. Program Keluarga Indonesia
  6. Program Pendidikan Anak
  7. Program Anak Inspiratif
  8. Program Anak Radio
  9. Program Dongeng Radio
  10. Program Anak Terfavorit

Selain itu, KPI juga memberikan 6 penghargaan terhadap lembaga penyiaran dengan kategori sebagai berikut:

  1. Radio Terbaik APRA 2025
  2. Radio Peduli Anak
  3. Lembaga Penyiaran Publik Lokal Peduli Anak
  4. Televisi Ramah Anak 2025
  5. Televisi Peduli Pendidikan Anak Indonesia 

Penilaian terhadap semua program siaran yang lolos seleksi awal, ikut menyertakan juri dari pihak luar KPI. Ada beberapa representasi yang dipilih, yakni Sarifah Ainun Jariyah dan Andina Thresia Narang selaku anggota Komisi I DPR RI, Hendriyani selaku akademisi dari Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Kawiyan sebagai perwakilan KPAI, dan dari kelompok masyarakat sipil ada Engelbertus Wendratama, peneliti Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media). Selanjutnya, masyarakat juga diberikan kesempatan untuk berpartisipasi langsung memilih kategori program terfavorit melalui kanal media sosial KPI.

Menurut Tulus, juri-juri tersebut dipilih sebagai wujud penegasan bahwa KPI merupakan wadah aspirasi masyarakat di sektor penyiaran.

“KPI ini lahir dari publik, dari masyarakat, jadi tentu kami harus melibatkan masyarakat dalam mengawal penyiaran di Indonesia, termasuk ketika memberikan apresiasi kepada lembaga penyiaran,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Komisioner bidang isi siaran, Aliyah memesankan kepada lembaga penyiaran agar terus menguatkan komitmennya untuk melindungi anak-anak Indonesia dari konten media yang negatif. Kehadiran konten-konten siaran ramah anak di televisi dan radio, tentunya membantu mereka mendapatkan teladan kebaikan sebagai referensi di masa depan.

“Anak-anak harus kita jaga, kita lindungi, salah satunya melalui siaran yang aman bagi mereka,” ujar Aliyah.

Dia juga menyampaikan perlunya melindungi masa depan anak, khususnya terkait dengan pemberitaan dan program-program yang membutuhkan adanya perlindungan masa depan anak, seperti ketika seorang anak menjadi korban ataupun pelaku kejahatan.

“Penyamaran identitas itu sangat penting dan harus dijaga oleh lembaga penyiaran. Sayangnya KPI seringkali menemukan belum sesuainya penyamaran identitas kepada anak-anak yang dilakukan oleh lembaga penyiaran,” jelasnya.

APRA tahun 2025, selain menampilkan nominasi program siaran yang akan mendapatkan penghargaan, juga akan dimeriahkan oleh penampilan spesial dari Quin Salman, Rara Sudirman, Tenggo Wicaksono, dan Mona Ratuliu.

Tartous2day.news

Tartous2Day News adalah portal berita lokal yang menyediakan informasi terkini tentang kota Tartous dan sekitarnya. Temukan berita, acara, serta ulasan tentang tempat wisata dan kuliner di daerah tersebut.

2025 Anak AS China Dedi Mulyadi Demo Depok DPR Dunia Haji Harga Harga Emas Idul Adha Indonesia Iran Israel Jakarta Jokowi Kasus Kebakaran Kejagung Kesehatan Korupsi KPK Kurban Masyarakat Militer Negara Ormas Papua PDIP Pemerintah Pendidikan Polisi Politik Prabowo Pramono Presiden Raja Ampat Sapi Siswa Tersangka Tips TNI Viral