Polisi telah menggerebek sebuah rumah di Jalan Johar Baru 3, No 42 RT 005/ RW 09, Johar Baru Jakarta Pusat, pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Rumah itu diduga menjadi tempat persembunyian sejumlah pelaku yang terjerat kasus penculikan disertai pembunuhan kepala cabang sebuah bank di Jakarta Timur berinsial IP.
Menurut Ketua RT 005, Sella, rumah itu dihuni oleh Immanuel Berto atau akrab disapa Nuel. Dia ingat, Nuel datang malam-malam pada 20 Juni 2025.
“Bu saya yang menempati rumah ini. Di suruh sama bos saya. Bos saya lagi di Surabaya. Dia rumahnya banyak. Nah di sini saya yang nempatin,” kata Berto ditirukan oleh Sella saat ditemui, Sabtu (23/8/2025).
Padahal, rumah itu sudah lama kosong hampir setahun. Bahkan sempat terpasang plang bertuliskan rumah dalam pengawasan bank.
“Selama 4 bulan kosong. 5 bulan ke sini ada plang situ rumah ini sengketa sedang dalam pengawasan bank,” ujar dia.
Begitu Berto menempati, plang itu langsung dicabut. “Betul plang dicabut dateng dia,” ujar dia.
Dia mengatakan, awalnya mereka bilang tinggal bertiga. Tapi dia melihat lebih dari itu. “Memang yang saya lihat berlima. Tapi yang saya kenal dua orang Berto dan Eras,” ujar dia.
Selama dua bulan tinggal di rumah itu, aktivitas mereka tampak normal. Pintu gerbang selalu terbuka, ada tamu datang ngobrol.
“Baik-baik aja, gak ada mencurigakan atau aneh-aneh. Biasanya aja sama kayak warga yang lain. Pertama dateng lapor baik-baik,” ujar Sella.
Sella mengingat-ingat pada Agustus 2025 beberapa kali berkomunikasi dengan Berto. Namun, tak disangka itu menjadi komunikasi terakhir.
Sella masih ingat, pada 12 Agustus 2025. Ia berkomunikasi dengan Berto untuk ikut berpartisipasi dalam acara tukar kado yang diadakan oleh warga.
“Bang Berto ini kalau mau ikut tukar kado, ikutan deh di Johar Baru 2. Kadonya dibungkus sama kertas cokelat terus bawa makanan ringan,” kata Sella.
“Oh siap bu, saya kalau gak ada kerjaan mau ke situ,” jawab Berto.
Malam hari, Berto juga sempat meminjam kursi plastik untuk ulang tahun ponakannya. Sella mengingat kembali
“Bu pinjam kursi, ponakan saya mau ulang tahun,” pinta Berto ditirukan Sella.
“Yaudah silahkan” ucap Sella. Berto meminjam tiga kursi dan dikembalikan pada 13 Agustus 2025.
Bahkan pada 17 Agustus malam sekitar pukul 22:00 WIB, selepas acara tukar kado warga, Sella masih sempat bercanda dengan Berto.
“Bang ini sound jangan taruh di luar entar diambil pemulung,” kata Sella.
“Oh engga bu itu emang dibuang,” jawab Berto.
Malam itu, Berto juga sempat meminta maaf karena lupa hadir acara warga.
“Waduh saya lupa hari ini ada acara tuker kado”. Maaf ya bu RT saya gak hadir. Oh iya lupa juga saya mau kasih KTP sama KK,” ujar Berto ditirukan Sella
Rumah Sella dengan Berto sebelahan, bahkan bertempelan. Dia mengatakan, sosok Berto sangat komunikatif dan suka bercanda.
Hal itu juga diperkuat dengan keterangan Ketua RW 09, Rizal.
“Waktu ada kegiatan jalan sehat, dia mau ikut. Gak ada yang mencurigakan. Sama saya juga sopan banget, kalau ketemu tegur sapa,” ucap Rizal.
Rizal juga sempat ditemui oleh Berto saat pertama kali datang ke lingkungannya. Namun, Berto ngakunya tinggal di rumah itu setelah disuruh oleh rekannya dari Surabaya. “Kalau izin ke saya itu, temannya bukan Bos si Berto. Ada teman saya juga. Ada di Surabaya,” tandas dia.
Polisi telah menangkap empat pelaku penculikan kepala cabang bank ternama di Jakarta berinisial IP (37). Saat ditangkap, pelaku hanya tertunduk lesu. Pemandangan yang kontras.
Saat beraksi menculik IP, para pria berbadan kekar ini sangat garang. Namun saat ditangkap, mereka menundukkan kepala.
Tim Subdit IV Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengatakan, tiga orang ditangkap di Jakarta, satu orang diringkus di NTT.
Dalam video yang diterima Liputan6.com, Jumat (22/8/2025), polisi tampak menggiring pelaku berinisial AT, RS, dan RAH ke Polda Metro Jaya. Ketiganya ditangkap di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Terlihat tali kabel merah melilit pergelangan ketiga pelaku. Mereka berjalan beriringan didampingi Tim Subdit IV Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Satu pelaku mengenakan singlet abu-abu, sementara dua lainnya berkaos hitam. Wajahnya tampak pasrah dibawa untuk menjalani proses hukum.