Petronas, perusahaan energi asal Malaysia, terus memperluas kehadirannya di Indonesia dengan menandatangani dua Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract/PSC) untuk Wilayah Kerja Serpang dan Binaiya. Penandatanganan dilakukan oleh anak perusahaan Petronas, yakni Petronas Energy Serpang Sdn. Bhd. dan PETRONAS Energy Binaiya Sdn. Bhd., dalam pembukaan Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex 2025 di ICE BSD, Rabu (21/5).
Wilayah Kerja Serpang terletak di lepas pantai Jawa Timur dan mencakup 8.498 km², sedangkan Wilayah Kerja Binaiya berada di Indonesia Timur seluas 8.484 km².
Petronas menyebut langkah ini sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk memperluas portofolio dan mempererat kemitraan regional.
Menurut Mohd Jukris Abdul Wahab, EVP & CEO Upstream Petronas, Serpang merupakan kawasan strategis karena dekat dengan infrastruktur yang mendukung monetisasi sumber daya secara efisien.
Sementara itu, Binaiya dinilai membuka peluang baru untuk memperkuat posisi Petronas di Indonesia Timur.
Dalam PSC Wilayah Kerja Serpang, Petronas bertindak sebagai operator bersama dua mitra: INPEX Corporation dan SK earthon Co., Ltd. Sedangkan untuk Binaiya, Pertamina Hulu Energi menjadi operator, dengan Petronas dan SK earthon sebagai mitra kerja.
Kedua wilayah kerja tersebut dimenangkan oleh konsorsium Petronas dalam tahap kedua Indonesia Petroleum Bid Round 2024.
Selama tiga tahun pertama kontrak, komitmen kerja mencakup tiga studi geologi dan geofisika migas serta akuisisi dan pemrosesan data seismik 3D seluas 400 km². Dengan tambahan dua wilayah ini, total PSC yang dikelola Petronas di Indonesia meningkat dari 9 menjadi 11.
Petronas juga sedang menjajaki pembentukan konsorsium baru di Blok Bobara, Papua Barat, dengan mengajak PT Pertamina Hulu Energi dan TotalEnergies.
Mohd Redhani Abdul Rahman, VP of International Assets Upstream Petronas, menyebut bahwa upaya ini bertujuan memperkuat sinergi antarperusahaan migas besar di kawasan tersebut.
Menurut Redhani, pihaknya berharap Pertamina dan TotalEnergies dapat kembali bergabung dalam konsorsium untuk mengelola Blok Bobara. Meski belum ada pengumuman resmi, Petronas optimistis karena hubungan dengan TotalEnergies dinilai sudah solid. Jika berhasil, maka pengelolaan Blok Bobara akan ditangani oleh tiga perusahaan besar sekaligus.
Blok Bobara merupakan kontrak kerja sama laut dalam pertama yang dimiliki Petronas di Indonesia. Perusahaan resmi menjadi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk Blok ini sejak Mei 2024, ditandai dalam perhelatan IPA Convex tahun lalu.
Saat ini, Petronas memegang 100 persen kepemilikan atas blok tersebut.
Meski demikian, Petronas tetap terbuka untuk kolaborasi dan mengundang mitra strategis bergabung. Langkah ini memperlihatkan pendekatan Petronas yang kolaboratif dalam mengelola aset migas di kawasan timur Indonesia.
Keseluruhan langkah ekspansi ini menegaskan komitmen jangka panjang Petronas terhadap pertumbuhan energi di Indonesia.