Wamendag: Diskon Besar Bisa Hilangkan Rojali dan Rohana

coba di sini HTML nya

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menyoroti, Rojali (rombongan jarang beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya), fenomena yang sering ditemui di pusat perbelanjaan.

Wamendag menilai bahwa dengan strategi yang tepat, kedua fenomena tersebut justru bisa diarahkan menjadi peluang. Kementerian Perdagangan bersama asosiasi dan Kadin Indonesia tengah menyusun skema khusus yang juga akan mencakup kanal daring.

“Kami kementerian perdagangan bersama para asosiasi, tadi ada tiga asosiasi inti bersama juga dengan Kadin Indonesia. Kita berupaya agar kemudian tadi yang Rojali Rohana itu bisa semakin berkurang justru. Karena kan menarik dong, ada diskon kan seperti itu,” kata Roro dalam konferensi pers ISF 2025, Rabu (6/8/2025).

Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk menyukseskan program-program belanja yang mampu mendorong konsumsi nyata, bukan sekadar kunjungan tanpa transaksi. Skema diskon yang menarik dinilai mampu mengubah niat lihat-lihat menjadi tindakan pembelian.

“Jadi, dengan adanya diskon harapannya nanti bukan hanya berkunjung ke mall untuk meluangkan waktu dengan keluarganya atau teman-temannya tetapi juga menyisihkan waktu untuk berbelanja,” ujarnya.

Menurutnya, skema diskon besar ini bisa menjadi daya tarik utama untuk mendorong masyarakat agar tidak hanya hadir di mall, tapi juga melakukan pembelian.

Menurutnya, masyarakat Indonesia saat ini tidak hanya mengandalkan pembelanjaan secara langsung di pusat perbelanjaan, tetapi juga mulai terbiasa dengan opsi berbelanja dari rumah melalui platform daring.

Dyah menjelaskan bahwa perkembangan teknologi serta perubahan gaya hidup global telah menciptakan ekosistem konsumsi baru. Kini masyarakat bisa memilih untuk tetap membeli produk yang biasanya tersedia di supermarket atau mall melalui layanan online yang semakin mudah diakses.

“Gaya hidup masyarakat baik itu Indonesia maupun dunia itu mulai berubah. Dengan adanya opsi kedua dimana kita juga disuguhkan dengan opsi untuk bisa berbelanja dari rumah,” ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 akan menjadi momentum penting untuk membangkitkan kembali gairah belanja masyarakat.

Menurutnya, fenomena Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya) memang sedang marak, namun tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Alphonzus menegaskan bahwa Rojali dan Rohana bukanlah hal baru di dunia ritel. Kehadiran pengunjung yang hanya melihat-lihat atau bertanya tanpa membeli, merupakan bagian alami dari perubahan fungsi pusat perbelanjaan.

“Jadi, Rojali itu bukan sesuatu yang baru gitu loh. Hanya saja memang intensitasnya kadang turun, kadang naik begitu. Tergantung faktor-faktor yang mempengaruhi,” kata Alphonzus dalam konferensi pers ISF 2025, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Tartous2day.news

Tartous2Day News adalah portal berita lokal yang menyediakan informasi terkini tentang kota Tartous dan sekitarnya. Temukan berita, acara, serta ulasan tentang tempat wisata dan kuliner di daerah tersebut.

2025 Anak AS China Dedi Mulyadi Demo Depok DPR Dunia Haji Harga Harga Emas Idul Adha Indonesia Iran Israel Jakarta Jokowi Kasus Kebakaran Kejagung Kesehatan Korupsi KPK Kurban Masyarakat Militer Negara Ormas Papua PDIP Pemerintah Pendidikan Polisi Politik Prabowo Pramono Presiden Raja Ampat Sapi Siswa Tersangka Tips TNI Viral