Tim SAR gabungan menemukan seorang pria paruh baya yang sempat dilaporkan hilang saat hiking di Gunung Salak pada Minggu, 22 Januari 2025 lalu. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di kaki Gunung Salak, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor pada Selasa 24 Juni 2025 kemarin.
Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari mengatakan, korban atas nama Ayom (60) ditemukan pada Selasa pukul 15.26 WIB di tepi jurang kaki Gunung Salak sedalam sekitar 120 meter.
“Awalnya survivor terlihat 60 meter dari tengah sungai kering Citiis. Setelah menggunakan visualisasi drone, ternyata benar,” kata Desiana, Rabu (25/6/2025).
Berdasarkan pantauan dari drone, korban dalam kondisi tidak bergerak. Tim langsung bergerak menuju titik lokasi korban.
“Tim menginformasikan telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di tepi jurang,” terangnya.
Mengingat faktor cuaca dan hari sudah larut malam, maka proses evakuasi korban dilanjutkan hari ini, Rabu.
Saat ini, tim SAR gabungan masih berupaya keras melakukan evakuasi Ayom yang jatuh di kedalaman kurang lebih 60 meter. Insiden tragis ini terjadi pada Minggu 22 Juni lalu saat korban sedang hiking bersama seorang temannya.
Desiana menjelaskan, lokasi jatuhnya korban memiliki kontur tebing yang curam dengan sudut kemiringan kurang lebih 80 derajat dan kedalaman sekitar 120 meter.
Selain itu, beberapa tebing batuan jenis andesit yang mudah lepas dan jatuh, serta jalur yang licin, sehingga kondisi ini menyulitkan tim SAR melakukan evakuasi korban.
“Kami terkendala medan curam dan licin. Cuacanya berembun juga berkabut. Akhirnya diputuskan evakuasi pagi ini,” kata dia.
Tim SAR akan menggunakan tandu basket dan ditarik tali untuk proses pengangkatan jenazah korban menuju punggung bukit.
Sebelumnya diberitakan, Ayom warga Desa Tamansari, Kabupaten Bogor, dilaporkan hilang saat hiking di Gunung Salak pada Minggu 22 Juni 2025 malam.
Semula, Ayom bersama seorang rekannya pergi mengarah Blok Ciapus sekitar pukul 10.00 WIB. Setiba di kawasan hutan Citiis, Ayom mencoba menuruni lereng yang curam.
Mengingat lereng kaki Gunung Salak tersebut sangat curam, temannya memilih menunggu di atas tebing. Setelah 1 jam berlalu, korban tak kunjung kembali.
Temannya akhirnya memutuskan untuk pulang dan meninggalkan korban. “Teman korban juga sempat tersesat selama 2 jam dan baru bisa menemukan jalan pulang setelah mengikuti pipa air warga,” terang Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Wilayah II Bogor, Dudi Mulyadi, Senin (23/6/2025).
Hingga Minggu sore, korban tidak kunjung pulang. Pihak keluarga bersama warga memutuskan melakukan pencarian setelah mendapat kabar dari rekan korban. “Sampai malam tiba tidak juga ditemukan, keluarga pun melaporkan ke pihak Polsek Tamansari dan Basarnas,” kata dia.