Tanggapan YLBHI dan BEM SI soal TNI Telusuri Dalang di Balik Petisi Tolak RUU TNI dan Indonesia Gelap

coba di sini HTML nya

Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mencari dalang di balik beredarnya petisi penolakan RUU TNI serta isu Indonesia Gelap. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi saat mendatangi mendatangi Gedung Jaksa Agung Bidang Tindak Pidana Militer (Jampidmil) di Jakarta, Jumat, 20 Juni 2025.

Kedatangan Kristomei untuk berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung guna mendalami pernyataan tersangka kasus perintangan penyidikan, Marcella Santoso, dalam video permintaan maafnya, yang belakangan ia bantah sendiri. “Kami ingin tahu hasil pendalaman dari Kejaksaan Agung sendiri sampai mana, artinya yang berkaitan dengan petisi RUU TNI,” kata dia kepada wartawan.

Menurut dia, meskipun Marcella tidak terlibat langsung dalam penyebaran isu-isu tersebut, advokat itu diyakini berperan sebagai pemberi dana kepada pihak lain yang kemudian menyebarluaskan narasi negatif tersebut. “Artinya nanti kan kita mencari tahu siapa sih sebenarnya aktor di belakang ini semua, dan kenapa, apa motivasinya, motifnya apa, sehingga kenapa (mempermasalahkan) RUU TNI,” ucap dia.

Tanggapan YLBHI dan BEM SI

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur mengatakan gerakan penolakan terhadap RUU TNI maupun kritik terhadap Kejaksaan Agung muncul bukan karena satu orang, melainkan karena substansi persoalan. “Ada upaya pengalihan isu, penyembunyian informasi, dan pengkerdilan gerakan mahasiswa serta masyarakat luas,” kata dia kepada Tempo, Ahad, 22 Juni 2025.

Selain itu, ia juga menilai penyebaran video oleh Kejaksaan Agung merupakan bentuk tekanan dan disinformasi yang membahayakan demokrasi. “Video itu merupakan tindakan tanpa dasar, bagian dari disinformasi dan penyesatan informasi publik,” kata Isnur.

Koordinator Pusat (Korpus) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Rakyat Bangkit Herianto membantah aksi Indonesia Gelap dan Tolak RUU TNI digerakkan oleh pihak tertentu seperti Marcella. Menurut dia, gerakan mahasiswa beberapa waktu lalu murni dari keresahan hati rakyat. Herianto juga menampik adanya pengarahan pendengung atau buzzer dalam jumlah besar untuk mengamplifikasi gerakan mahasiswa.

“Aksi-aksi tersebut merupakan respon atas realita di lapangan,” kata Herianto ketika dihubungi Tempo, Kamis, 19 Juni 2025. Herianto menyebut keterlibatan buzzer suruhan Marcella Santoso dalam aksi mahasiswa belum memiliki bukti-bukti yang valid. Ia memastikan bahwa BEM SI dan seluruh elemen gerakan mahasiswa lainnya sama sekali tidak dipengaruhi oleh kepentingan politik apapun.

Tartous2day.news

Tartous2Day News adalah portal berita lokal yang menyediakan informasi terkini tentang kota Tartous dan sekitarnya. Temukan berita, acara, serta ulasan tentang tempat wisata dan kuliner di daerah tersebut.

2025 Anak AS Bantuan Dedi Mulyadi Depok DPR Emas Gadget Haji Harga Idul Adha Indonesia Iran Israel Jakarta Jawa Barat Jokowi Kambing Kasus Kebakaran Kejagung Kesehatan Korupsi KPK Kurban Masyarakat Militer Negara Ormas Papua PDIP Pemerintah Pendidikan Perang Polisi Politik Prabowo Presiden Raja Ampat Sapi Siswa Tips TNI Viral