Perwakilan Tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam tindakan Amerika Serikat (AS) atas serangannya terhadap fasilitas nuklir Iran. Hal ini disampaikan oleh Utusan Tetap China untuk PBB Fu Cong dalam sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Minggu, 22 Juni 2025.
“Kemarin (Sabtu), Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Tiongkok mengecam keras serangan AS terhadap Iran serta pemboman fasilitas nuklir yang berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA),” kata Fu Cong dalam keterangannya, dikutip Senin (23/6/2025).
Ia menegaskan tindakan AS terhadap Iran itu secara serius juga telah melanggar tujuan dan prinsip Piagam PBB serta hukum internasional yang berkaitan dengan kedaulatan, keamanan, dan integritas wilayah Iran.
Menurutnya, tindakan AS tersebut juga telah memperburuk ketegangan yang terjadi di wilayah Timur Tengah. “Dan memberikan pukulan berat terhadap rezim non-proliferasi nuklir internasional,” ujar Fu Cong.
Fu menyerukan agar masyarakat internasional menjunjung keadilan dan mengambil langkah konkret untuk meredakan situasi serta mengembalikan perdamaian dan stabilitas. Dia juga menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata dan penghentian semua perseteruan.
“Dalam konteks meningkatnya ketegangan secara tiba-tiba di Timur Tengah, China sangat prihatin terhadap risiko situasi yang bisa lepas kendali. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, terutama Israel, harus segera melakukan gencatan senjata guna mencegah eskalasi yang semakin meluas dan secara tegas menghindari meluasnya dampak perang,” jelas Fu.
Fu menyampaikan, semua pihak terkait harus mematuhi hukum internasional, menahan diri dari dorongan untuk menggunakan kekerasan, serta menghindari tindakan-tindakan yang dapat memperburuk konflik atau memperbesar api permusuhan.
Fu menegaskan bahwa perdamaian di Timur Tengah tidak akan bisa dicapai melalui jalur kekerasan. Dia menekankan, dialog dan negosiasi sebagai jalan keluar yang paling mendasar.
“Saat ini, upaya diplomatik untuk menyelesaikan isu nuklir Iran belum sepenuhnya habis, dan masih ada harapan untuk solusi damai,” ucap Fu.
Lebih lanjut, dia juga mendorong agar semua pihak tetap berkomitmen pada penyelesaian politik isu nuklir Iran. Fu menyebut, harus ada upaya mengembalikan persoalan isu nuklir Iran ke jalur penyelesaian politik melalui dialog dan negosiasi, sehingga berujung pada kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak.