Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan, akan kembali melelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara Selasa, 24 Juni 2025. Lelang tersebut ditargetkan meraup Rp 8 triliun.
Seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). “Untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025,” demikian dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Jumat, 6 Juni 2025.
Lelang dibuka pada 24 Juni 2025 pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Setelmen akan dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2025 atau 2 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang.
Dengan target indikatif Rp 8 triliun, maksimal yang dimenangkan dapat mencapai 200 persen. Investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui Dealer Utama yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.
Peserta lelang sebagai dealer utama antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Permata Tbk., PT Bank Panin Tbk., PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank OCBC NISP Tbk., Standard Chartered Bank, dan PT Bank CIMB Niaga.
Selain itu, PT Bank Maybank Indonesia Tbk., Citibank N.A, PT Bank Central Asia Tbk., Deutsche Bank AG, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk., PT Bahana Sekuritas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk., serta Lembaga Penjamin Simpanan dan juga Bank Indonesia.
Berikut tujuh seri SBSN yang akan dilelang Kementerian Keuangan 10 Juni 2025
- SPNS08122025 (reopening) jatuh tempo pada 8 Desember 2025 dengan imbalan diskonto
- SPNS09032026 (new issuance) jatuh tempo pada 9 Maret 2026 dengan imbalan diskonto
- PBS003 (reopening) jatuh tempo pada 15 Januari 2027 dengan imbalan 6,00000 persen
- PBS030 (reopening) jatuh tempo pada 15 Juli 2028, imbalan 5,87500 persen
- PBS034 (reopening) jatuh tempo pada 15 Juni 2039, imbalan 6,50000 persen
- PBS039 (reopening) jatuh tempo pada 15 Juli 2041, imbalan 6,62500 persen
- PBS038 (reopening) jatuh tempo pada 15 Desember 2049, imbalan 6,87500 persen