Spesifikasi Rudal Hipersonik Fattah Milik Iran

coba di sini HTML nya

Israel secara tiba-tiba melancarkan serangan terhadap Iran pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025. Serangan tersebut menargetkan fasilitas nuklir serta sejumlah tokoh militer dan ilmuan nuklir Iran. Menanggapi serangan itu, Iran langsung membalas dengan meluncurkan ratusan rudal balistik ke wilayah Israel. 

Hindustan Times melaporkan Korps Garda Revolusi Iran mengumumkan bahwa mereka telah menggunakan rudal balistik hipersonik unggulan negara tersebut, Fattah, untuk menyerang sejumlah target di Israel pada Rabu dini hari, 18 Juni 2025. Tindakan ini dilakukan setelah Pemimpin Tertinggi Republik Islam Ayatollah Ali Khamenei menyerukan agar Israel tidak menunjukkan belas kasihan.

Walaupun ini merupakan penggunaan pertama dalam rangkaian konflik yang tengah berlangsung dengan Israel ini, Iran sebenarnya sudah pernah memakai rudal Fattah-1 sebelumnya. Sebelum serangan terbaru, rudal Fattah-1 telah diluncurkan ke arah Yerusalem dalam serangan Iran terhadap Israel pada 1 Oktober 2024.

Spesifikasi Rudal Fattah-1

Fattah-1 merupakan rudal balistik hipersonik jarak menengah pertama yang dikembangkan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran. Rudal ini mampu melaju lebih dari lima kali kecepatan suara dan memiliki kemampuan manuver tinggi, sehingga sulit dideteksi maupun dicegat oleh radar serta sistem pertahanan udara.

Dikenal akan kecepatan luar biasa, akurasi, serta kemampuannya mengubah lintasan saat terbang, Fattah-1 memiliki panjang 12 meter dan dapat menjangkau target sejauh 1.400 kilometer. Menggunakan bahan bakar padat satu tahap, rudal ini dirancang untuk membawa hulu ledak seberat 200 kilogram.

Berdasarkan informasi dari Iran Watch dan analisis pertahanan, berikut spesifikasi Rudal Fattah-1:

  • Panjang: 12 meter.
  • Jangkauan: Maksimal 1.400 kilometer.
  • Mesin pendorong: Bahan bakar padat satu tahap.
  • Kapasitas muatan: Hingga 200 kilogram bahan peledak.
  • Kecepatan: Mencapai 17.900 kilometer per jam, menjadikannya salah satu rudal tercepat yang ada saat ini.
  • Fattah-1 dilengkapi dengan hulu ledak wahana luncur hipersonik (HGV), memungkinkan rudal tersebut bermanuver secara aktif di fase akhir sebelum menghantam target, serta lolos dari deteksi radar. Iran menyatakan rudal ini dirancang untuk menembus sistem pertahanan rudal paling canggih, seperti Iron Dome dan Arrow Missile Defense System.

 

Sejarah Rudal Fattah-1

Dalam peringatan 11 tahun wafatnya Hassan Tehrani Moghaddam, tokoh yang dijuluki sebagai Bapak Rudal Iran pada 10 November 2022, Kepala Divisi Dirgantara Garda Revolusi Amir Ali Hajizadeh mengumumkan bahwa Iran telah menyelesaikan pengembangan rudal balistik hipersonik mutakhir.

Menurut laporan Al Jazeera, pencapaian ini disebut sebagai sebuah lompatan generasi besar dalam teknologi pertahanan Iran. Ayatollah Ali Khamenei disebut sebagai pihak yang memilih nama Fattah, yang secara umum berarti ‘pembuka’, dan meresmikan peluncurannya pada Juni 2023.

Teknologi kendaraan luncur hipersonik pertama kali digunakan secara operasional oleh militer Rusia pada akhir 2010-an, kemudian disusul oleh Cina dan Korea Utara yang turut mengembangkan dan mengoperasikan rudal sejenis.

Korea Utara melakukan uji coba pertama rudal balistik dengan kendaraan luncur hipersonik, Hwasong-8, pada September 2021 dengan jangkauan sekitar 1.800 kilometer. Sejak saat itu, muncul dugaan bahwa Pyongyang bisa saja dengan cepat mengalihkan teknologi kunci ini ke sektor militer Iran.

Program rudal balistik Iran memiliki akar dari pembelian persenjataan dari Asia Timur pada era 1980-an, dan sejak itu terus berkembang berkat pasokan teknologi, komponen, dan keahlian selama puluhan tahun.

Sementara itu, efektivitas sistem pertahanan udara Israel dalam menghadapi rudal-rudal yang jauh lebih sederhana, termasuk rudal buatan Yaman, telah diragukan. Apalagi menghadapi rudal hipersonik, yang dikenal sebagai salah satu tantangan paling sulit bagi sistem pertahanan udara.

Namun demikian, keterbatasan utama dalam arsenal rudal hipersonik Iran terletak pada absennya muatan nuklir atau senjata kimia, yang membuat daya rusak dalam satu kali serangan menjadi relatif terbatas.

Tartous2day.news

Tartous2Day News adalah portal berita lokal yang menyediakan informasi terkini tentang kota Tartous dan sekitarnya. Temukan berita, acara, serta ulasan tentang tempat wisata dan kuliner di daerah tersebut.

2025 Anak Bantuan Dedi Mulyadi Depok DPR Emas Gadget GRIB Haji Harga Idul Adha Indonesia Israel Jakarta Jawa Barat Jokowi Kambing Kasus Kebakaran Kejagung Kesehatan Korupsi KPK Kurban Masyarakat Militer Negara Ormas Papua PDIP Pemerintah Pendidikan Polisi Politik Prabowo Presiden Raja Ampat Sapi Siswa Tersangka Tips TNI Umroh Viral