Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengerahkan sembilan unit kapal SAR untuk mencari puluhan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali.
Kapal tersebut diketahui bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sebelum akhirnya karam saat pelayaran pada Rabu malam (2/7/2025).
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menyampaikan bahwa operasi pencarian dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari personel Basarnas, TNI, Polri, serta unsur potensi SAR laut lainnya.Basarnas mengkonfirmasi hingga pukul 08.00 WIB tadi tercatat 23 orang penumpang ditemukan selamat dan empat orang meninggal dunia. Seluruh korban yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
“Korban selamat sebagian naik sekoci dan sebagian lagi dibantu kapal lain yang melintas. Saat ini kondisi di lokasi kejadian cukup kondusif meski gelombang laut masih cukup tinggi,” kata Nanang dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Kamis (3/7/2025)
Menurut dia, korban selamat sementara ditangani tim SAR gabungan bersama pihak ASDP di Pelabuhan Gilimanuk. Sementara itu, upaya pencarian terhadap 38 orang lainnya yang masih dinyatakan hilang terus dilanjutkan dengan memperluas area pencarian.
“Jika hari ini belum ditemukan, maka pencarian akan diperluas lagi sesuai rencana operasi. Cuaca saat ini cukup baik untuk mendukung pencarian,” ujarnya.
KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam pada pukul 23.35 WIB, kurang lebih 40 menit setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang pukul 22.56 WIB.
Data manifest menyebutkan kapal tersebut membawa 53 orang penumpang, 12 kru kapal, dan 22 unit kendaraan.
Nanang menambahkan, Basarnas juga telah memberikan rekomendasi kepada pihak ASDP Ketapang-Gilimanuk untuk meningkatkan kewaspadaan dan memaksimalkan keselamatan pelayaran di lintasan penyeberangan tersebut.